KOMPAS.com - Nyeri haid adalah kondisi yang wajar dan banyak dialami oleh para wanita sebelum dan selama masa menstruasi.
Namun, rasa nyeri saat haid bisa jadi merupakan gejala dari masalah medis yang lebih serius, seperti fibroid rahim dan adenomiosis.
Rasa nyeri yang timbul umumnya dapat diatasi sendiri dengan memijat area perut dan mengompresnya dengan air hangat.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab nyeri haid berlebihan dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Bagaimana Posisi Tidur saat Nyeri Haid? Berikut Penjelasannya…
Saat menstruasi, rahim berkontraksi untuk meluruhkan dinding rahim.
Dilansir dari Mayo Clinic, tubuh akan memproduksi prostaglandin yang akan merangsang otot rahim untuk berkontraksi.
Ketika kontraksi yang dilakukan semakin kuat, maka akan menekan pembuluh darah di sekitarnya.
Kondisi ini dapat menghalangi aliran oksigen ke dalam rahim untuk sementara waktu, sehingga menyebabkan rasa sakit dan kram.
Namun selain itu, ada beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebab nyeri haid berlebihan, seperti:
Meskipun begitu, beberapa wanita juga dapat memiliki faktor risiko untuk mengalami nyeri haid berlebihan, seperti:
Meskipun umumnya merupakan kondisi yang wajar untuk dialami, nyeri haid yang berlebihan bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 3 Perbedaan Telat Haid karena Stres dan Hamil yang Perlu Diketahui
Nyeri haid yang dialami umumnya dapat dikurangi dengan melakukan perawatan mandiri di rumah.
Melansir Healthline, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi nyeri haid berlebihan, seperti:
Meskipun umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika nyeri haid mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri haid atau nyeri panggul yang tiba-tiba muncul bisa jadi merupakan gejala infeksi yang perlu segera ditangani secara medis.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri haid berlebihan, sehingga Anda akan mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis agar tidak menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: Cara Menghitung Telat Haid dan Dikatakan Hamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.