KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bukti bahwa suplemen vitamin D dapat meredakan neuropati perifer akibat kemoterapi.
Melansir Everyday Health pada Kamis (9/11/2023), temuan tersebut diterbitkan dalam Journal of National Comprehensive Cancer Network (JNCCN) edisi November 2023.
Di dalamnya diungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekurangan vitamin D dan kemungkinan terjadi neuropati perifer akibat kemoterapi.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Orang yang Menjalani Kemoterapi?
Neuropati perifer mengacu pada gejala yang timbul dari kerusakan saraf tepi.
Obat kemoterapi untuk mengobati kanker dapat menjadi penyebab kerusakan saraf tepi sebagai efek sampingnya. Kondisi ini disebut sebagai neuropati perifer akibat kemoterapi (CIPN).
Peneliti senior Daniel L Hertz mengatakan bahwa neuropati perifer menyebabkan orang merasakan mati rasa, kesemutan, sensasi terbakar di tangan dan kaki berkepanjangan.
Sebagian besar dari kasusnya tidak dapat diobati dan terkadang permanen.
“Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup fisik, sosial, emosional, dan finansial mereka secara permanen,” kata Dr. Hertz.
Baca juga: 4 Nutrisi untuk Penderita Kanker Selama Kemoterapi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada BMC Cancer pada Februari 2019, diperkirakan sebanyak 6 dari 10 pasien yang diobati dengan obat kemoterapi kanker paclitaxel mengembangkan neuropati perifer, dan sebanyak 3 dari 10 memiliki gejala yang parah.
Paclitaxel digunakan untuk mengobati kanker stadium lanjut pada ovarium, payudara, kanker paru non-sel kecil, dan sarkoma Kaposi (kanker kulit dan selaput lendir yang umum ditemukan pada penderita AIDS), menurut Mayo Clinic.
Obat tersebut mengganggu pertumbuhan sel kanker hingga akhirnya musnah. Namun, pertumbuhan sel-sel tubuh normal juga bisa terpengaruh.
Efek samping kemoterapi bisa berkembang berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat.
Baca juga: 8 Makanan Terbaik Selama Kemoterapi untuk Penderita Kanker
Para peneliti menggunakan data sekitar 1.200 pasien kanker payudara stadium awal dari studi SWOG S0221, yang membandingkan rejimen kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium awal yang berisiko tinggi.
Itu untuk melihat bagaimana kadar vitamin D dapat berdampak terhadap kemungkinan neuropati perifer terjadi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Mereka menemukan bahwa 20,7 persen pasien dengan kekurangan vitamin D mengalami neuropati perifer akibat kemoterapi tingkat 3, dibandingkan 14,2 persen pasien dengan kadar vitamin D yang cukup.
Dalam penelitian yang menyertainya, para peneliti memperkuat hubungan tersebut dengan menyebabkan kekurangan vitamin D pada tikus. Akibatnya, tikus menunjukkan gejala keracunan otak.
Baca juga: Kenapa Kemoterapi Menyebabkan Rambut Rontok?
Mei Wei, ahli onkologi yang berspesialisasi dalam pengobatan kanker payudara di Huntsman Cancer Institute di Universitas Utah mengatakan bahwa temuan ini mengungkapkan hubungan yang signifikan antara kekurangan vitamin D dan peningkatan kejadian neuropati perifer akibat kemoterapi.
“Temuan penelitian ini mengungkap strategi potensial baru untuk memerangi CIPN, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang menjalani pengobatan (kemoterapi)," ujar Dr. Wei.
Menurutnya, ini adalah langkah maju dengan misi berkelanjutan dalam perawatan kanker yang berpusat pada pasien.
Temuan ini diharapkan dapat menjadi solusi murah dan mudah diakses untuk meningkatkan kualitas hidup jangka panjang bagi penderita kanker yang menjalani kemoterapi.
Baca juga: 18 Efek Samping Kemoterapi yang Perlu Diwaspadai
"Pasien dapat dengan mudah mengonsumsi suplemen vitamin D yang dijual bebas untuk meningkatkan kadarnya tanpa banyak risiko konsekuensi negatif," ucap Dr. Hertz.
Namun, setiap pasien perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang dibutuhkannya. Sebab, terlalu banyak asupan suplemen vitamin D juga bisa berbahaya.
Hanya saja, kata Dr. Hertz, suplementasi vitamin D belum terbukti mencegah neuropati perifer akibat kemoterapi.
Mungkin terlalu dini untuk merekomendasikan suplemen vitamin D pada pasien sebelum pengobatan kanker dilakukan.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan secara prospektif bahwa suplementasi vitamin D pada pasien kekurangan vitamin D dapat mencegah neuropati perifer,” katanya.
Baca juga: Apa Itu Kemoterapi, Prosedur, dan Efek Sampingnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.