KOMPAS.com - Banyak orang khawatir dengan penyakit infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae berbahaya atau tidak?
Untuk diketahui, bakteri ini adalah salah satu penyebab pneumonia yang kerap menyerang anak-anak sampai orang dewasa.
Menukil Healthline, orang yang terinfeksi bakteri ini bisa menujukkan gejala, seperti batuk kering, demam, terkadang sesak napas ringan saat beraktivitas.
Bakteri Mycoplasma pneumoniae menular dengan cepat melalui kontak dengan cairan pernapasan di tempat yang ramai, seperti sekolah, kampus, atau kendaraan umum.
Ketika seseorang terpapar bakteri ini dan masuk ke tubuh, bakteri dapat menempel pada jaringan paru-paru dan berkembang biak hingga terjadi infeksi.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, simak penjelasan ahli mengenai apakah Mycoplasma pneumoniae berbahaya atau tidak berikut.
Baca juga: 4 Gejala Pneumonia karena Mycoplasma Pneumoniae dan Cara Mengobatinya
Dokter spesialias paru Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Msc, Sp.P (K) dalam siniar Kementerian Kesehatan bertajuk Sudah Muncul Mycoplasma Pneumonia, Disusul Kasus Covid Naik pada Kamis (14/12/2023) menjelaskan, infeksi Mycoplasma pneumoniae umumnya tidak berbahaya.
“Tingkat kematiannya rendah, rendah sekali, karena gejalanya juga ringan. Jadi ya, menurut saya enggak perlu khawatir, kecuali mikroplasma itu hanya ko-infeksinya, tapi ada penyakit dasarnya yang lain,” kata Erlina.
Menurut Erlina, kasus kematian Mycoplasma pneumoniae ini sama dengan kasus Covid-19 varian Omicron yang sebenarnya tidak mematikan.
Baca juga: Mengenal Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Kuman Penyebab Pneumonia
Namun, ia mewanti-wanti orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah dan penderita dengan komorbid atau punya penyakit penyerta rentan mengalami infeksi parah saat terkena bakteri ini.
“Mycoplasma seperti juga Covid-19 Omicron sebenarnya tidak mematikan. Tapi kemudian ada kasus kematian, itu biasanya karena komorbid,” ucap Erlina.
Selain itu, Erlina juga menyebutkan ada kasus infeksi bakteri penyebab pneumonia atau Covid-19 varian Omicron yang menurut studi relatif tidak berbahaya tapi berujung kematian. Hal itu karena kombinasi faktor usia lanjut, komorbid, dan belum pernah divaksin.
“Ya kasus yang baru-baru ini kan yang meninggal usia 90 tahun, ada komorbid, dan tidak pernah divaksin,” imbuh Erlina.
Senada dengan pendapat Prof. Erlina, data dari Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa tingkat keparahan infeksi maupun kematian akibat Mycoplasma pneumoniae lebih rendah 0,5 persen sampai 2 persen dibandingkan Covid-19.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae relatif tidak berbahaya dan risiko kematiannya relatif kecil, kecuali penderita punya penyakit mendasar atau komorbid.
Baca juga: Tingkat Fatalitas Mycoplasma Pneumoniae Lebih Rendah daripada Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.