Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2014, 11:33 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis



KOMPAS.com –
Ramainya antrean masyarakat yang ingin mendaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menunjukkan masyarakat menyambut baik dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik dan gratis.

Sayangnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti program JKN baru timbul ketika mereka sudah terlanjur sakit. “Sampai saat ini keadaannya memang seperti itu. Memang jumlah pastinya tidak ada, tapi kebanyakan masyarakat masih menunggu sakit sebelum membuat kartu JKN,” kata Kepala Kantor Layanan Operasional BPJS Kabupaten (KLOK) Pariaman, Nurlaela.

Sampai saat ini tercatat ada 40.996 peserta JKN untuk Kabupaten Pariaman yang terdiri atas 17.723 TNI/POLRI, 22.531 mantan peserta Jamkesmas, dan 742 mantan peserta Jamsostek. Untuk Kota Pariaman tercatat ada 168.668 peserta yang terdiri atas 26.449 TNI/POLRI, 138.332 mantan peserta Jamkesma, dan 3.837 mantan peserta Jamsostek.     

Mendaftar ketika sakit memang akan membuat peserta langsung merasakan manfaatnya, namun menurut Nurlaela sebaiknya proses pendaftarakan dilakukan ketika kita sedang sehat. "Bila kesehatan terganggu kita bisa langsung cepat mendapat penanganan tanpa perlu mengurus kepesertaan," ujarnya.

Berbeda dengan Jamkesda yang tidak membutuhkan biaya sama sekali, JKN mensyaratkan iuran sebesar Rp 25.500 perorang untuk kelas 3, Rp 42.500 perorang untuk kelas 2, dan sebesar Rp 59.500 untuk kelas 1. Biaya tersebut harus dibayarkan setiap bulannya.

“Dulu jamkesda sama sekali tidak ada iuran. Sehingga kemungkinan warga berpikir ulang menjadi peserta JKN, “ kata Nurlaela.

Sampai saat ini masih terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka semakin menyadari pentingnya JKN dan mengurus kepesertaannya secepat mungkin.
 
“Bagaimanapun JKN ini sangat murah dan menyediakan pelayanan terbaik bagi warga. Mengurus kepesertaan secepat mungkin seperti menyediakan payung perlindungan bagi diri dan keluarga,” ujarnya.
 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com