Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2021, 17:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dokter Fiona Tjiputra
Divalidasi oleh:
Dokter Fiona Tjiputra

Dokter di Medical Center Kompas Gramedia

KOMPAS.com - Bibir adalah salah satu bagian tubuh yang sangat diperhatikan oleh wanita karena dapat menjadi daya tarik. 

Warna-warni lipstik kerap menghiasi bibir sebagai bagian dari kebutuhan make up.

Sayangnya, tidak semua wanita memiliki bibir merah merona alami. Bibir hitam seolah menjadi musuh karena dapat mengganggu penampilan dan mengurangi tingkat percaya diri mereka.

Baca juga: 4 Cara Mencerahkan Bibir Hitam Akibat Rokok secara Alami

Namun, tak perlu khawatir jika Anda memiliki bibir hitam. Lakukan beberapa perawatan agar bibir menjadi lebih cerah dan tetap sehat.

Penyebab

Bibir memiliki jaringan yang lebih tipis dan lebih halus dibandingkan lapisan kulit lainnya, yang memungkinkan warna dari pembuluh darah di bawahnya terlihat.

Bibir mengandung sel melanosit yang memproduksi melanin untuk memberikan pigmen warna.

Perbedaan produksi melanin ini yang menyebabkan Anda mengalami perubahan warna bibir.

Warna bibir juga dipengaruhi dengan warna kulit Anda. Semakin terang warna kulit maka semakin terang pula warna bibir.

Produksi melanin yang berlebihan atau hiperpigmentasi menyebabkan bibir menjadi hitam. Beberapa penyebab hiperpigmentasi bibir, di antaranya:

  • Paparan sinar matahari. Jika Anda tidak menggunakan tabir surya, maka paparan sinar matahari akan merangsang produksi melanin yang berlebihan.
  • Merokok dan gaya hidup
  • Dilansir dari eMediHealth, beberapa kondisi medis menyebabkan hiperpigmentasi, seperti:
    - Anemia
    - Infeksi HIV
    - Keratosis aktinik
    -Gangguan hormonal
    - Kekurangan vitamin
    - Cedera
    - Alergen
  • Efek samping kemoterapi dan obat-obatan untuk kanker
  • Kehamilan

Selain itu, usia tua, etnis tertentu, dan riwayat keluarga dapat mempengaruhi pigmentasi bibir seseorang

Gejala 

Bibir yang berwarna gelap dapat disertai dengan beberapa gejala berikut:

  • Bintik hitam di bibir
  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Pigmentasi mulut
  • Pembengkakan
  • Rasa terbakar
  • Gatal

Baca juga: 6 Cara Mencerahkan Bibir Hitam Secara Alami

Komplikasi

Hiperpigmentasi dapat mengindikasikan kelainan yang jika tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  • Penyebaran lesi (bintik)
  • Ulserasi mulut
  • Kanker
  • Pendarahan di bibir

Diagnosis

Untuk memahami penyebab bibir Anda menghitam, dokter akan melakukan hal berikut:

  1. Melihat riwayat kesehatan dan riwayat keluarga Anda
  2. Menanyakan mengenai kosmetik yang Anda gunakan
  3. Melakukan pemeriksaan fisik bibir untuk mengetahui pola, warna, dan penyebaran pigmentasi serta munculnya lesi (bintik)
  4. Melakukan pemeriksaan dermatologis pada mulut, rambut, kuku, dan seluruh tubuh secara umum

Perawatan

Perubahan warna dan tekstur bibir menjadi tanda bahwa bibir Anda memerlukan perawatan lebih.

Maka dari itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika hiperpigmentasi disertai dengan bintik-bintik pada bibir maupun anggota tubuh lain, sariawan, peradangan, gatal, dan pengelupasan.

Jika Anda ingin mendapatkan perubahan warna bibir, perawatan medis di bawah ini mungkin dapat Anda lakukan:

  • Terapi laser
  • Intense Pulsed Light (IPL)
  • Cryotherapy (terapi dingin)
  • Pembedahan
  • Perawatan retinoid

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bibir Hitam Secara Alami

Pencegahan

Beberapa cara di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah bibir gelap yang dapat dilakukan di rumah, yakni:

  1. Membatasi paparan sinar matahari langsung
  2. Menggunakan pelembap bibir (lip balm) yang mengandung tabir surya
  3. Rutin melakukan eksfoliasi bibir untuk mengangkat sel kulit mati
  4. Menggunakan topi bertepi lebar untuk melindungi wajah dan bibir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca tentang

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau