Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2021, 15:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu air atau tinea pedis adalah penyakit yang muncul akibat infeksi jamur yang menyebar di sela-sela jari kaki.

Kutu air dikenal dengan sebutan athlete’s foot dalam dunia kesehatan.

Penyakit ini sering menyerang orang dengan kondisi kaki mudah berkeringat dan menggunakan alas kaki yang rapat.

Baca juga: Kutu Air: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Penyebab

Dilansir dari Healthline, kutu air terjadi ketika jamur tinea tumbuh di kaki.

Anda dapat tertular jamur melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi jamur.

Seperti kita ketahui, jamur tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap, seperti di kamar mandi, lantai ruang ganti, dan di sekitar kolam renang.

Kutu air dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Namun orang dewasa cenderung lebih berisiko terkena kutu air.

Beberapa faktor di bawah ini meningkatkan risiko terkena kutu air yakni:

  • Mengunjungi tempat-tempat umum tanpa alas kaki, terutama tempat lembap
  • Menggunakan kaos kaki, sepatu, atau handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi
  • Memakai sepatu yang ketat dan tertutup
  • Membiarkan kaki Anda basah dalam waktu yang lama
  • Mengalami kaki berkeringat
  • Mengalami cedera kulit atau kuku ringan di kaki Anda

Gejala

Sering kali kutu air ditandai dengan gejala gatal pada sela-sela jari kaki. Namun terdapat beberapa gejala saat terinfeksi kutu air, yang meliputi:

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Kutu Air dengan Obat dan Secara Alami

  • Gatal, perih, dan rasa terbakar di sela-sela jari kaki atau telapak kaki
  • Lecet di kaki yang gatal
  • Kulit di antara jari kaki dan telapak kaki pecah-pecah dan mengelupas
  • Kulit menjadi lebih kering pada area telapak atau sisi kaki
  • Kuku kaki berubah warna, lebih tebal, dan mudah rapuh
  • Kuku kaki terluka bahkan tampak keluar dari letak awalnya

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Melakukan pemeriksaan visual sederhana pada kaki.
  2. Menanyakan gejala lain dan mempertimbangkan riwayat infeksi jamur.
  3. Bertanya mengenai gejala yang ada di tempat lain di tubuh karena penyakit kulit lainnya juga dapat menunjukkan gejala yang sama seperti infeksi kutu air.
  4. Melakukan pemeriksaan kalium hidroksida, untuk melihat infeksi jamur pada kulit.

Kutu air tidak serius, tetapi terkadang sulit disembuhkan. Apabila Anda menderita diabetes atau sistem kekebalan yang lemah, segera hubungi dokter jika terinfeksi kutu air.

Mendeteksi lebih dini gejala kutu air membuat penyakit ini cepat tertangani, sehingga infeksi tidak berlangsung lama.

Perawatan

Dilansir dari Healthline, beberapa obat antijamur berikut dapat Anda gunakan. Diantaranya adalah:

Baca juga: 5 Jenis Jamur Kulit dan Gejalanya

  • Obat antijamur oral seperti itrakonazol (Sporanox), flukonazol (Diflucan), atau terbinafine (Lamisil) dengan resep
  • Obat steroid topikal untuk mengurangi peradangan yang menyakitkan
  • Antibiotik oral jika infeksi bakteri berkembang karena kulit mentah dan lecet

Jika tidak ingin mengonsumsi obat atau salep, rendam kaki dengan air garam atau cuka encer untuk mengeringkan kulit kaki yang melepuh akibat infeksi kutu air.

Komplikasi

Kutu air dapat menyebabkan komplikasi pada beberapa kasus, baik komplikasi ringan hingga yang lebih parah.

Komplikasi ringan termasuk reaksi alergi terhadap jamur, dapat menyebabkan melepuhnya kulit kaki atau tangan.

Sedangkan komplikasi yang lebih parah terjadi jika infeksi bakteri sekunder berkembang. Seperti mengalami pembengkakan kaki disertai nyeri dan rasa panas.

Pencegahan

Agar terhindar dari infeksi kutu air, Anda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini:

  1. Cuci kaki Anda dengan sabun dan air setiap hari dan keringkan secara menyeluruh, terutama di sela-sela jari kaki.
  2. Cuci kaus kaki, seprai, dan handuk dalam air dengan suhu 60 derajat Celsius atau lebih tinggi.
  3. Disinfeksi sepatu Anda dengan menggunakan tisu desinfektan (seperti tisu Clorox) atau semprotan.
  4. Oleskan bedak antijamur pada kaki Anda setiap hari.
  5. Tidak menggunakan kaus kaki, sepatu, atau handuk bersama orang lain.
  6. Memakai sandal di tempat umum.
  7. Gunakan kaus kaki yang terbuat dari serat yang dapat menjaga kelembapan kulit Anda.
  8. Segera ganti kaus kaki saat kaki Anda berkeringat.
  9. Menggunakan sepatu dari bahan yang menyerap keringat.
  10. Jemur sepatu setelah digunakan setidaknya dua hari sekali.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Jamur Kuku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau