Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 18:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Darah dalam feses atau hematochezia adalah salah satu jenis perdarahan saluran pencernaan akut.

Hematochezia ditandai dengan keluarnya darah segar melalui saluran pencernaan bagian bawah, yakni anus.

Keluarnya darah yang dialami penderita hematochezia dapat keluar bersama feses atau secara terpisah. Ini terjadi karena adanya pendarahan pada usus besar.

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Buang air bersar (BAB) berdarah dapat dialami siapa saja, mulai anak-anak hingga lansia.

Meski begitu, hematochezia harus segera ditangani jika terjadi pada lansia. Ini untuk menghindari terjadinya komplikasi.

Penyebab

Hematochezia terjadi karena adanya pendarahan pada usus besar yang disebabkan oleh:

  1. wasir
  2. anus mengalami cedera
  3. pembuluh darah di anus mengalami pembengkakan
  4. kanker usus besar
  5. tumor jinak pada saluran pencernaan
  6. polip usus
  7. radang usus besar

Jika hematochezia terjadi pada anak-anak, biasanya dikarenakan oleh penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) dan polip usus.

Gejala

Hematochezia sering ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah cerah melalui anus.

Melansir Healthline, terdapat beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan saat mengalami hematochezia, diantaranya:

Baca juga: 12 Penyebab Susah BAB, Bukan Hanya Sembelit

  • diare
  • sembelit atau sulit BAB
  • sakit perut
  • demam
  • berat badan menurun
  • mengalami anemia, seperti lemah, lesu, dan pingsan

Darah yang keluar secara banyak dan cepat menyebabkan penderita hematochezia mengalami syok dan dapat berujung kematian.

Berikut terdapat beberapa gejala syok yang harus diwaspadai:

  1. Jantung berdebar
  2. keringat dingin
  3. jarang buang air kecil
  4. menurunya konsentrasi

Jika perdarahan terjadi secara terus-menerus dan timbul rasa nyeri atau kram pada perut yang parah maka segera lakukan pemeriksaan dengan dokter.

Diagnosis

Hematochezia dapat didiagnosis dengan melakukan uji sampel feses dan kolonoskopi, untuk mengetahui kondisi usus besar.

Dokter juga melakukan beberapa tes lain untuk mendeteksi penyebab hematochezia, yakni:

Baca juga: 7 Bahaya Menahan BAB yang Perlu Diwaspadai

  1. Tes darah, untuk mengetahui jumlah sel darah
  2. Enteroskopi, untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan
  3. Laparotomi, pembedahan pada perut untuk menemukan sumber pendarahan

Perawatan

Pengobatan hematochezia berfokus untuk menghentikan perdarahan. Hal ini berarti pengobatan dilakukan dengan berfokus mengatasi penyebab hematochezia.

Dengan mengatasi penyebabnya maka hematochezia dapat berhenti dengan sendirinya.

Melansir Web MD, terdapat beberapa metode pengobatan untuk mengatasi hematochezia:

  1. Endoskopi, menghentikan perdarahan pada saluran pencernaan
  2. Angiographic embolization, mengendalikan perdarahan dalam pembuluh darah yang rusak
  3. Band ligation, menghentikan perdarahan pada pembuluh darah yang pecah dengan karet khusus

Pencegahan

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hematochezia, yakni:

  • Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari wasir dan sembelit
  • Tidak merokok
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
  • Tidak sembarangan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid tanpa resep dokter

Baca juga: 7 Penyakit yang Bisa Jadi Penyebab Susah BAB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com