KOMPAS.com - Kulit yang halus dan rata merupakan dambaan setiap orang. Namun, tidak semua orang memilikinya.
Pada kulit yang normal terdapat sel melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin atau zat penghasil pigmen warna pada kulit.
Melanin yang berlebihan pada kulit disebut hiperpigmentasi, sedangkan jika terlalu sedikit disebut dengan hipopigmentasi, dan kulit tanpa melanin sama sekali disebut depigmentasi.
Warna kulit pucat disebabkan melanin yang terlalu sedikit atau kurang aktif, sedangkan area kulit yang menggelap terjadi karena melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) atau melanosit yang terlalu aktif.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Serum Vitamin C bagi Kesehatan Kulit
Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit yang tidak merata atau kulit belang.
Warna kulit tidak merata atau kulit belang, merupakan kondisi yang kurang disukai karena dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.
Hal ini disebabkan kulit belang memiliki perbedaan warna yang mencolok antara satu bagian kulit dengan bagian kulit yang lain.
Perubahan warna kulit ini sering berkembang secara perlahan, mulai dari siku, buku-buku jari, dan lutut yang kemudian dapat menyebar ke area tubuh lain.
Kulit belang atau warna yang tidak merata ini dapat berlangsung sementara maupun permanen.
Meskipun kulit belang umumnya tidak berbahaya, tetapi hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi medis tertentu.
Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan warna kulit tidak merata atau kulit belang, di antaranya:
Baca juga: 4 Gejala Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Perlu Dikenali
Kulit belang ditandai dengan adanya area gelap pada kulit. Ukuran bercak dapat bervariasi dan dapat berkembang di bagian tubuh mana saja.
Namun, gejala kulit belang dapat berbeda sesuai dengan penyebabnya, misalnya:
Baca juga: 5 Penyebab Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Baik Diantisipasi
Untuk mendiagnosis penyebab kulit belang atau perbedaan warna kulit, dokter kulit akan melakukan pemeriksaan fisik.
Pada kasus khusus, dokter akan melakukan biopsi kulit untuk mengetahui apakah terdapat sel-sel abnormal atau adanya infeksi pada kulit.
Berikut beberapa tes lain untuk mengetahui penyebab kulit belang:
Melansir Healthline, pengobatan topikal dapat mengobati beberapa kasus kulit belang akibat hiperpigmentasi.
Obat topikal digunakan dengan dioleskan langsung pada permukaan kulit. Obat ini berbentuk, seperti krim, busa, gel, losion, dan salep.
Obat yang diresepkan untuk penderita kulit belang umumnya mengandung hydroquinone untuk mencerahkan warna kulit.
Baca juga: Vitiligo: Gejala, Jenis, dan Penanganannya
Namun, penggunaan hydroquinone jangka panjang dapat menyebabkan kulit menggelap atau ochronosis sehingga penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter.
Retinoid juga dapat mencerahkan bintik-bintik gelap pada kulit. Baik hydroquinone maupun retinoid perlu waktu beberapa bulan untuk mencerahkan kembali kulit yang gelap.
Terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu mencerahkan atau meratakan warna kulit, di antaranya:
Selain menggunakan pengobatan medis, kulit belang juga dapat diatasi dengan perawatan mandiri, seperti:
Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko kulit belang:
Baca juga: 7 Tips Memilih Sunsreen untuk Kulit Berminyak dan Cara Penggunaannya
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.