Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2021, 19:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit yang halus dan rata merupakan dambaan setiap orang. Namun, tidak semua orang memilikinya.

Pada kulit yang normal terdapat sel melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin atau zat penghasil pigmen warna pada kulit.

Melanin yang berlebihan pada kulit disebut hiperpigmentasi, sedangkan jika terlalu sedikit disebut dengan hipopigmentasi, dan kulit tanpa melanin sama sekali disebut depigmentasi.

Warna kulit pucat disebabkan melanin yang terlalu sedikit atau kurang aktif, sedangkan area kulit yang menggelap terjadi karena melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) atau melanosit yang terlalu aktif.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Serum Vitamin C bagi Kesehatan Kulit

Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit yang tidak merata atau kulit belang.

Warna kulit tidak merata atau kulit belang, merupakan kondisi yang kurang disukai karena dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Hal ini disebabkan kulit belang memiliki perbedaan warna yang mencolok antara satu bagian kulit dengan bagian kulit yang lain.

Perubahan warna kulit ini sering berkembang secara perlahan, mulai dari siku, buku-buku jari, dan lutut yang kemudian dapat menyebar ke area tubuh lain.

Kulit belang atau warna yang tidak merata ini dapat berlangsung sementara maupun permanen.

Meskipun kulit belang umumnya tidak berbahaya, tetapi hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi medis tertentu.

Penyebab

Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan warna kulit tidak merata atau kulit belang, di antaranya:

Baca juga: 4 Gejala Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Perlu Dikenali

  1. Melasma
    - dapat dialami wanita hamil
    - terjadi karena perubahan hormon
    - dapat dipicu oleh paparan sinar UV matahari
  2. Bintik matahari atau solar lentiginosis
    Terjadi akibat paparan sinar matahari yang berlebihan dalam waktu yang lama
  3. Vitiligo
    - terjadi karena hipopigmentasi atau kurangnya pigmen melanin
    - kondisi ini menyebabkan rusaknya sel-sel melanin karena gangguan autoimun sehingga kulit menjadi belang
  4. Cedera atau peradangan pada kulit
    Terjadi akibat jaringan parut, yang dapat disebabkan oleh cedera kulit atau jerawat
  5. Terlalu sering terpapar sinar matahari sehingga kulit terbakar dan berubah warna
  6. Hiperpigmentasi atau produksi melanin yang berlebihan, yang dapat dipicu oleh::
    - Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat kemoterapi
    - Penyakit Addison, yaitu penyakit endokrin yang langka
    - Peningkatan hormon yang meningkatkan sintesis melanin
    - Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat meningkatkan melanin
  7. Hipopigmentasi
    Dapat disebabkan kulit mengalami peradangan dan terinfeksi jamur, misalnya panu
  8. Polusi
    Partikel dan gas dari polusi udara pada lalu lintas, dapat menembus kulit dan menyebabkan pembentukan bintik-bintik coklat, khususnya di wajah

Gejala

Kulit belang ditandai dengan adanya area gelap pada kulit. Ukuran bercak dapat bervariasi dan dapat berkembang di bagian tubuh mana saja.

Namun, gejala kulit belang dapat berbeda sesuai dengan penyebabnya, misalnya:

Baca juga: 5 Penyebab Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Baik Diantisipasi

  1. Melasma, memiliki gejala:
    Muncul bintik kebiruan atau abu-abu di wajah, terkadang juga berwarna kecoklatan
  2. Bintik matahari atau solar lentiginosis
    - muncul bintik kecil kecoklatan atau berwarna hitam dengan ukuran yang bervariasi
    - dapat terjadi di daerah punggung tangan, wajah, bahu, punggung atas, atau punggung kaki
  3. Vitiligo, ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih yang terasa halus di permukaan kulit

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyebab kulit belang atau perbedaan warna kulit, dokter kulit akan melakukan pemeriksaan fisik.

Pada kasus khusus, dokter akan melakukan biopsi kulit untuk mengetahui apakah terdapat sel-sel abnormal atau adanya infeksi pada kulit.

Berikut beberapa tes lain untuk mengetahui penyebab kulit belang:

  • Tes stimulasi ACTH, jika kulit belang terjadi akibat penyakit Addison
  • Tes dengan menggunakan wood lamp atau lampu kayu, untuk mendetesi penyakit vitiligo
  • Tes fungsi KOH (kalium hidroksida), untuk mendiagnosis infeksi jamur kulit

Perawatan

Melansir Healthline, pengobatan topikal dapat mengobati beberapa kasus kulit belang akibat hiperpigmentasi.

Obat topikal digunakan dengan dioleskan langsung pada permukaan kulit. Obat ini berbentuk, seperti krim, busa, gel, losion, dan salep.

Obat yang diresepkan untuk penderita kulit belang umumnya mengandung hydroquinone untuk mencerahkan warna kulit.

Baca juga: Vitiligo: Gejala, Jenis, dan Penanganannya

Namun, penggunaan hydroquinone jangka panjang dapat menyebabkan kulit menggelap atau ochronosis sehingga penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter.

Retinoid juga dapat mencerahkan bintik-bintik gelap pada kulit. Baik hydroquinone maupun retinoid perlu waktu beberapa bulan untuk mencerahkan kembali kulit yang gelap.

Terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu mencerahkan atau meratakan warna kulit, di antaranya:

  • Laser
  • Mikrodermabrasi
  • Microneedling
  • Dermaplaning

Selain menggunakan pengobatan medis, kulit belang juga dapat diatasi dengan perawatan mandiri, seperti:

  • Menggunakan tabir surya atau sunscreen dengan SPF 30 hingga 50, untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV langsung
  • Oleskan kembali tabir surya setiap dua jam jika berada di bawah sinar matahari
  • Rutin melakukan eksfoliasi untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan membantu menyamakan warna kulit
  • Penuhi kebutuhan air pada tubuh agar tubuh terhidrasi dengan baik
  • Menggunakan pelembap pada seluruh bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari secara langsung

Pencegahan

Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko kulit belang:

Baca juga: 7 Tips Memilih Sunsreen untuk Kulit Berminyak dan Cara Penggunaannya

  1. Selalu menggunakan dan mengoleskan kembali tabir surya dengan SPF setidaknya 30 pada bagian tubuh yang terpapar sinar UV, seperti tangan, kaki, dan wajah
  2. Memakai topi atau pakaian yang menghalangi sinar matahari
  3. Menghindari paparan sinar matahari ketika hari saat terik, seperti pada pukul 11 hingga 1 siang
  4. Hindari obat-obatan tertentu yang menyebabkan hiperpigmentasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau