Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 14:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lidah yang perih akan mengganggu kenyamanan Anda dalam berbicara atau mengonsumsi makanan.

Pada umumnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika lidah perih menjadi pertanda dari masalah kesehatan tertentu yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: 10 Penyebab Dysgeusia, Kondisi saat Lidah Terasa Tidak Enak

Penyebab

Melansir Healthline, lidah perih dapat terjadi akibat berbagai faktor penyebab yang di antaranya memerlukan pengobatan medis, seperti:

Penyebab umum

  • Cedera, menyebabkan lidah perih akibat luka atau pendarahan yang terjadi.
  • Peradangan, lidah yang mengalami peradangan dapat terjadi akibat infeksi yang umumnya menyebabkan papila lidah yang membesar atau bengkak.
  • Alergi makanan, memiliki alergi atau sensitif terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan rasa perih pada lidah.
  • Merokok, aktif merokok atau bahkan dalam proses berhenti merokok.
  • Kekurangan vitamin B-12, atau zat besi dan folat memungkinkan lidah Anda mengalami sensasi terbakar dan terasa perih.

Penyebab khusus

  • Neuralgia, iritasi atau kerusakan saraf yang menyebabkan lidah perih secara berulang. Kondisi ini umumnya dapat terjadi pada penderita kanker tenggorokan atau leher.
  • Lichen planus, masalah kulit kronis yang menyebabkan ruam gatal, bercak putih, dan nyeri di lidah.
  • Glositis Moeller, jenis peradangan lidah yang menyebabkan rasa perih, iritasi, atau sensasi terbakar. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan kekurangan nutrisi.
  • Pemphigus vulgaris, kelainan yang dapat menyebabkan luka berbentuk lepuh di mulut.
  • Tumor di lidah, dapat muncul sebagai benjolan, bercak merah atau putih di lidah yang tidak hilang. Kondisi ini biasanya disertai dengan mati rasa, nyeri saat menelan, dan pendarahan di lidah yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kanker mulut, lidah perih dapat menjadi pertanda kanker meskipun jarang terjadi.
  • Sindrom Sjögren, gangguan autoimun langka yang menyebabkan peradangan pada kelenjar ludah dan lakrimal yang menyebabkan lidah menjadi kering dan dengan mudah mengalami bisul dan infeksi.
  • Cold sores, luka dingin sering muncul di bagian luar mulut, tetapi dapat mempengaruhi lidah dan menyebabkan rasa perih, kesemutan, dan terbakar.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Sariawan di Lidah

Diagnosis

Pada dasarnya, lidah perih bukanlah suatu jenis penyakit. Kondisi ini umumnya merupakan gejala atau pertanda dari berbagai kondisi lainnya yang sudah disebutkan sebelumnya.

Namun, menurut MedicineNet, segera hubungi dokter jika Anda mengalami lidah perih yang disertai gejala sebagai berikut:

  • Perubahan warna pada lidah
  • Terdapat benjolan atau luka yang terasa sakit dan berlanjut selama dua minggu atau lebih
  • Terjadinya infeksi
  • Dehidrasi
  • Mulut kering
  • Demam

Perawatan

Perlu diketahui bahwa pemeriksaan dan pengobatan lidah perih akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Namun, mengutip Medical News Today, mengatasi lidah yang perih dapat dibantu dengan menjaga kesehatan mulut, seperti:

  • Menyikat gigi dua kali dalam satu hari
  • Flossing sekali dalam satu hari
  • Rutin mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan

Selain itu, memperhatikan perubahan pada penampilan lidah dapat membantu mengatasi masalah sejak dini.

Baca juga: Penyebab dan Cara Menyembuhkan Sariawan di Lidah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau