Suara Tak Terdengar: Kesehatan Mental di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 ternyata juga memberi tantangan tersendiri bagi keseshatan mental banyak orang. Potret situasi yang terjadi tergambar di liputan khusus ini.
KOMPAS.com -Depresi (gangguan depresi mayor) merupakan salah satu penyakit umum serius yang dapat memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan cara bertindak.
Depresi dapat menyebabkan perasaan sedih dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati.
Hal tersebut mengakibatkan berbagai masalah emosional dan fisik, serta menurunkan kemampuan penderitanya untuk dapat berfungsi dengan ideal di tempat kerja ataupun rumah.
Bukan sekedar kesedihan, depresi bukan kelemahan dan tidak bisa sekedar "diatasi". Dibutuhkan pengobatan jangka panjang agar dapat sembuh total.
Umumnya, penderita depresi merasa lebih baik dengan pengobatan, psikoterapi, atau keduanya.
Gejala
Gejala yang timbul bagi penderita depresi dapat berbeda-beda antara pria, wanita, dan anak-anak.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Melansir healthline, berikut beberapa gejala yang dapat timbul pada penderita depresi.
Pria
Gejala yang muncul umumnya berkaitan dengan:
suasana hati, seperti kemarahan, agresivitas, lekas marah, cemas, gelisah
kestabilan emosi, seperti perasaan kosong, sedih, putus asa
tingkah laku, seperti kehilangan minat, mudah merasa bosan, mudah lelah, pikiran untuk bunuh diri, minum alkohol, menggunakan narkoba, terlibat dalam aktivitas berbahaya
minat seksual, seperti berkurangnya gairah untuk seks dan berkurangnya performa
kemampuan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, menyelesaikan tugas, respon yang terlambat dalam percakapan
pola tidur, seperti sulit tidur, rasa ngantuk yang berlebihan, tidak dapat tidur semalaman
keadaan fisik, seperti kelelahan, sakit kepala, masalah pencernaan
Wanita
Gejala-gejala yang muncul dapat berhubungan dengan:
kestabilan emosi, seperti perasaan kosong, sedih, gelisah, atau putus asa
tingkah laku, seperti hilangnya minat pada hal-hal, isolasi diri, pikiran untuk bunuh diri
kemampuan kognitif, seperti berpikir atau berbicara lebih lambat
pola tidur, seperti sulit tidur saat malam hari, bangun pagi, atau tidur terlalu lama.
keadaan fisik, seperti energi yang berkurang, kelelahan cukup parah, napsu makan berkurang, perubahan berat badan, nyeri, sakit kepala, kram yang meningkat
Anak-anak
Gejala depresi pada anak dapat melibatkan:
suasana hati, seperti iritabilitas, kemarahan, perubahan suasana hati, menangis
kestabilan emosi, seperti merasa inkompeten, kesedihan yang hebat
tingkah laku, seperti bermasalah di sekolah, menolak pergi ke sekolah, menghindari teman atau saudara, pikiran untuk mati atau bunuh diri
kemampuan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, menolak mengikuti kegiatan sekolah, perubahan nilai akademis
pola tidur, seperti sulit tidur atau terlalu banyak tidur
keadaan fisik, seperti energi yang berkurang, masalah pencernaan, perubahan napsu makan, perubahan berat badan
Penyebab
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan depresi. Seperti banyaknya gangguan mental pada umumnya, berbagai faktor mungkin terlibat, seperti:
Perbedaan biologis. Penderita depresi memiliki perubahan fisik di otak. Belum pasti apa hal signifikan yang terdampak, tapi dapat menjadi faktor yang dapat menjadi penyebab
Kimia otak. Neurotransmiter adalah bahan kimia otak yang terjadi secara alami. Bahan tersebut diduga menjadi salah satu faktor dalam terjadinya depresi pada seseorang. Neurotransmiter saling berinteraksi dengan sirkuit saraf yang terlibat dalam menjaga stabilitas suasana hati dapat berperan penting dalam depresi dan pengobatannya.
Hormon. Perubahan keseimbangan hormon tubuh dapat terlibat sebagai pemicu depresi. Perubahan hormon dapat terjadi pada awal kehamilan dan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan pascamelahirkan.
Genetik. Depresi merupakan sesuatu yang dapat diturunkan antarkeluarga. Peneliti masih mencoba menemukan gen yang mungkin terlibat menyebabkan depresi.
Diagnosis
Ahli kesehatan mental akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala dan evaluasi psikologis, seperti:
suasana hati
nafsu makan
pola tidur
tingkatan aktivitas
pikiran
Untuk menghindari kemungkinan penyakit lain, tenaga medis juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tes darah.
Penyakit tiroid atau kekurangan vitamin D juga dapat memicu gejala yang mirip dengan depresi.
Ambil waktu istirahat. Terkadang pekerjaan atau kegiatan sehari-hari dapat menimbulkan stres. Atur strategi yang dapat membantu aspek kehidupan tetap seimbang.
Jangkau keluarga, teman, atau orang terdekat saat merasa krisis atau di titik rendah agar dapat membantu sebagai pendukung moral
Jangan sungkan mencari penanganan. Perawatan awal dapat mencegah depresi sebelum memburuk
Perawatan jangka panjang dapat mencegah gejala timbul kembali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Gejala Infeksi HPV di Mulut yang Perlu Diwaspadaihttps://health.kompas.com/read/2021/10/04/200200768/gejala-infeksi-hpv-di-mulut-yang-perlu-diwaspadaihttps://asset.kompas.com/crops/Kg99I25OvboBGz4ubLAJprFraYI=/4x0:1000x664/195x98/data/photo/2020/01/13/5e1c3eeae1c8f.jpg