Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya warna kulit pada bercak-bercak.

Area yang berubah warna biasanya bertambah besar seiring waktu.

Kondisi ini dapat memengaruhi kulit di bagian tubuh mana pun, termasuk rambut dan bagian dalam mulut.

Baca juga: 4 Gejala Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Perlu Dikenali

Biasanya, warna rambut dan kulit ditentukan oleh melanin. Vitiligo terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi.

Meski begitu, kondisi ini tidak mengancam jiwa atau menular.

Penyebab

Vitiligo terjadi ketika sel penghasil pigmen mati atau berhenti memproduksi melanin. Akibatnya, di beberapa area kulit muncul bercak yang lebih terang atau putih.

Tidak jelas persis apa yang menyebabkan sel-sel pigmen ini gagal atau mati. Melansir Mayo Clinic, kondisi ini terkait dengan:

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh (kondisi autoimun)
  • Riwayat keluarga (keturunan)
  • Peristiwa pemicu, seperti stres, sengatan matahari parah, atau trauma kulit

Gejala

Gejala dan tanda vitiligo meliputi:

  • Hilangnya warna kulit secara merata, yang biasanya pertama kali muncul di tangan, wajah, dan area di sekitar bukaan tubuh serta alat kelamin
  • Pemutihan dini atau uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis, atau janggut
  • Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir).

Vitiligo dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi biasanya muncul sebelum usia 30 tahun.

Berdasarkan luas area yang terkena, vitiligo terbagi menjadi:

Baca juga: 5 Penyebab Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Baik Diantisipasi

  • Vitiligo universal, perubahan warna mempengaruhi hampir semua permukaan kulit
  • Vitiligo umum, bercak-bercak yang berubah warna berkembang pada bagian tubuh tertentu yang cenderung simetris
  • Vitiligo segmental, cenderung terjadi pada usia yang lebih muda, berkembang selama satu atau dua tahun, kemudian berhenti
  • Vitiligo lokal (fokal), terjadi di satu atau bagian kecil tubuh
  • Vitiligo acrofacial, kulit yang terkena ada di wajah dan tangan, dan di sekitar bukaan tubuh, seperti mata, hidung, dan telinga.

Diagnosis

Dalam melakukan diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan memeriksa kulit dengan lampu khusus.

Diagnosis juga dapat mencakup biopsi kulit dan tes darah.

Temui dokter jika area kulit, rambut, atau selaput lendir kehilangan warna.

Perawatan

Tidak ada obat yang dapat menghentikan proses vitiligo atau hilangnya sel pigmen (melanosit).

Tetapi beberapa obat, baik digunakan sendiri, kombinasi, atau dengan terapi cahaya, dapat membantu memulihkan beberapa warna kulit, seperti:

  • Obat yang mengontrol peradangan, seperti krim, pil, atau suntikan kortikosteroid
  • Obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti salep penghambat kalsineurin (tacrolimus atau pimecrolimus) terutama jika terjadi pada wajah dan leher.

Selain obat-obatan, perawatan vitiligo bisa dilakukan dengan terapi, yakni:

Baca juga: Vitiligo: Gejala, Jenis, dan Penanganannya

  • Terapi cahaya, fototerapi dengan ultraviolet B pita sempit (UVB) telah terbukti menghentikan atau memperlambat perkembangan vitiligo aktif
  • Menggabungkan psoralen dan terapi cahaya, perawatan ini menggabungkan zat yang berasal dari tumbuhan (psoralen) dengan terapi cahaya (fotokemoterapi) untuk mengembalikan warna pada bercak cahaya
  • Depigmentasi, terapi ini bisa menjadi pilihan jika vitiligo menyebar luas dan perawatan lain tidak berhasil.

Jika terapi dan obat-obatan tidak berhasil, operasi bisa menjadi pilihan.

Operasi yang umum dilakukan adalah:

  • Pencangkokan kulit
  • Pencangkokan blister
  • Transplantasi suspensi seluler.

Kemungkinan efek samping operasi adalah jaringan parut, infeksi, dan warna kulit tidak merata.

Komplikasi

Meski tidak berbahaya, virtiligo memiliki risiko komplikasi seperti:

Orang dengan vitiligo mungkin berada pada peningkatan risiko:

  • Tekanan sosial atau psikologis
  • Terbakar sinar matahari
  • Masalah mata
  • Gangguan pendengaran.

Baca juga: 5 Penyebab Melasma, Bercak Cokelat di Wajah yang Bisa Mengganggu

Pencegahan

Saat ini tidak ada obat untuk vitiligo dan tidak ada cara untuk mencegah kondisi tersebut.

Jika seseorang memutuskan untuk menjalani perawatan, tujuan umumnya adalah untuk mengembalikan pigmen dan mencegah depigmentasi mempengaruhi lebih banyak kulit.

Membatasi paparan sinar matahari adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah depigmentasi dan kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau