Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 16:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan pendengaran merupakan kondisi penurunan kemampuan telinga untuk mendengar yang umumnya terjadi secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat terjadi secara mendadak.

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Pendengaran dan Cara Mengatasinya

Penyebab

Melansir NHS, gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut:

  • Penuaan
  • Riwayat keluarga
  • Paparan suara keras
  • Penumpukan sel kulit, cairan atau kotoran telinga
  • Mengalami infeksi telinga, gendang telinga yang pecah, atau penyakit Ménière
  • Kerusakan telinga akibat suara yang sangat keras
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi pendengaran
  • Pertumbuhan tulang atau otosklerosis.

Gejala

Berdasarkan Mayo Clinic, tanda dan gejala gangguan pendengaran dapat meliputi:

  • Suara terdengar meredam
  • Kesulitan memahami kata-kata, terutama pada kondisi kebisingan atau keramaian
  • Kesulitan mendengar
  • Sering meminta orang lain untuk berbicara lebih lambat, jelas dan keras
  • Perlu menaikkan volume saat mendengarkan musik atau menonton tayangan
  • Harus berkonsentrasi keras untuk mendengar apa yang dikatakan orang lain.

Jika mengalami gejala di atas, pastikan menemui dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, tes untuk mendiagnosis gangguan pendengaran dapat termasuk:

Baca juga: 5 Penyebab Berkurangnya Kemampuan Pendengaran, Tak Hanya Faktor Usia

  • Pemeriksaan fisik untuk menentukan kemungkinan penyebab gangguan pendengaran seperti kotoran telinga atau peradangan akibat infeksi
  • Tes skrining umum, mengukur kemampuan Anda dalam mendengar dan menanggapi suara
  • Tes garpu tala, membantu dokter mendeteksi gangguan pendengaran dan area telinga yang mengalami kerusakan
  • Tes audiometer, menentukan tingkatan suara yang dapat Anda dengar

Perawatan

Perawatan yang diberikan akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gangguan pendengaran Anda.

Menurut Mayo Clinic, pilihan jenis perawatan gangguan pendengaran meliputi:

  • Prosedur untuk mengeluarkan kotoran atau cairan telinga yang menumpuk
  • Operasi dilakukan jika terdapat kelainan pada gendang telinga atau tulang pendengaran
  • Pengeringan telinga jika Anda mengalami infeksi berulang
  • Penggunaan alat bantu dengar
  • Implan koklea untuk secara langsung merangsang saraf pendengaran

Komplikasi

Mengutip Mayo Clinic, gangguan pendengaran berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Menurunkan kualitas hidup Anda
  • Depresi dan perasaan terisolasi
  • Gangguan pendengaran juga dikaitkan dengan gangguan dan penurunan kognitif terutama memori.

Baca juga: 4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset

Pencegahan

Pada dasarnya, tidak selalu mungkin untuk mencegah gangguan pendengaran.

Namun menurut NHS, terdapat beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran, seperti:

  • Tidak menyalakan televisi, radio, atau musik dengan volume yang terlalu keras
  • Mengenakan pelindung telinga saat bekerja di lingkungan yang bising
  • Tidak memasukkan benda ke dalam telinga termasuk jari, kapas, dan tisu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau