Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2021, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rinitis alergi merupakan keluhan umum dengan gejala yang mirip dengan pilek seperti bersin, hidung tersumbat, dan tekanan sinus.

Kondisi Ini disebabkan oleh respon atau reaksi alergi terhadap alergen yang merupakan zat tidak berbahaya.

Rinitis alergi umumnya terjadi pada saat pergantian musim karena dipicu oleh zat di udara seperti serbuk sari.

Baca juga: Rinitis: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Penyebab

Mengutip Healthline, rinitis alergi terjadi ketika tubuh melepaskan histamin yang merupakan bahan kimia alami pelindung tubuh saat Anda bersentuhan dengan alergen.

Selain serbuk sari, alergen juga dapat meliputi debu, bulu atau air liur binatang. Selain itu, juga terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat memicu atau memperburuk rinitis alergi, antara lain:

  • Asap rokok
  • Bahan kimia
  • Suhu dingin
  • Kelembapan
  • Angin
  • Polusi udara
  • Semprotan rambut
  • Parfum
  • Asap kayu
  • Uap.

Gejala

Berdasarkan Medical News Today, gejala umum rinitis alergi dapat meliputi:

  • Bersin
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Hidung gatal
  • Batuk
  • Tenggorokan sakit atau gatal
  • Mata gatal
  • Mata berair
  • Lingkaran hitam di bawah mata
  • Sering sakit kepala
  • Kulit yang sangat kering, gatal, atau melepuh
  • Kelelahan berlebihan.

Baca juga: Ciri Batuk yang Disebabkan oleh Alergi

Diagnosis

Melansir Healthline, diagnosis rinitis alergi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  • Pemeriksaan fisik
  • Tes tusuk kulit untuk mendeteksi area tubuh yang bereaksi terhadap alergen
  • Tes darah, mengukur jumlah antibodi imunoglobulin E terhadap alergen tertentu dalam darah Anda.

Perawatan

Melansir Medical News Today, berikut pilihan perawatan untuk mengatasi rinitis alergi, termasuk:

  • Semprotan atau tablet antihistamin untuk meredakan gejala
  • Tetes mata, mengurangi rasa gatal dan bengkak di mata
  • Kortikosteroid hidung, mengobati peradangan yang disebabkan oleh demam
  • Kortikosteroid oral, menangani gejala demam yang parah
  • Imunoterapi, menurunkan kepekaan sistem kekebalan terhadap alergen yang memicu gejala.

Komplikasi

Melansir Healthline, beberapa komplikasi yang dapat timbul dari rinitis alergi antara lain:

  • Ketidakmampuan untuk tidur karena gejala yang membuat Anda terjaga di malam hari
  • Perkembangan atau memburuknya gejala asma
  • Infeksi telinga
  • Sinusitis atau infeksi sinus
  • Produktivitas berkurang
  • Sering mengalami sakit kepala.

Baca juga: Pilek Karena Alergi Dingin, Begini Cara Mengatasinya

Pencegahan

Pada dasarnya, rinitis alergi tidak dapat dicegah.

Namun, melansir Medical News Today, terdapat beberapa strategi yang berguna untuk meminimalkan dampak rinitis alergi yaitu:

  • Tutup jendela dan pintu saat jumlah serbuk sari tinggi
  • Percikkan mata secara teratur dengan air dingin
  • Mandi dan ganti pakaian Anda setelah masuk ke dalam ruangan
  • Gunakan kacamata pelindung atau topi
  • Jaga semua permukaan, lantai, dan karpet sebebas mungkin dari debu
  • Jauhi asap rokok, dan berhenti jika Anda seorang perokok
  • Memandikan hewan peliharaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau