Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengi adalah peluit melengking atau derak kasar yang terdengar ketika jalan napas tersumbat sebagian.

Mungkin tersumbat karena reaksi alergi, pilek, bronkitis, atau alergi. Mengi juga merupakan gejala asma, pneumonia, gagal jantung, dan banyak lagi.

Kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya atau bisa jadi pertanda kondisi serius.

Baca juga: 20 Penyebab Mengi yang Bisa Terjadi

Penyebab

Penyebab mengi mungkin termasuk salah satu dari berikut ini:

  • Asma
  • Menghirup benda asing ke saluran udara ke paru-paru
  • Kerusakan dan pelebaran saluran udara besar di paru-paru (bronkiektasis)
  • Pembengkakan dan penumpukan lendir di saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolitis)
  • Pembengkakan dan penumpukan lendir di saluran utama yang membawa udara ke paru-paru (bronkitis)
  • PPOK, terutama bila ada infeksi pernapasan
  • Penyakit asam lambung
  • Gagal jantung (asma jantung)
  • Sengatan serangga yang menyebabkan reaksi alergi
  • Obat-obatan tertentu (terutama aspirin)
  • Infeksi paru-paru (pneumonia)
  • Merokok.

Infeksi virus juga bisa jadi penyebab, terutama pada bayi di bawah usia 2 tahun.

Gejala

Gejala mengi adalah suara derak atau siulan dan sesak napas, terutama saat menghembuskan napas, terkadang disertai dengan rasa sesak di dada.

Temui penyedia layanan kesehatan jika ada gejala mengi baru, gejala terus kembali, atau jika disertai dengan salah satu gejala berikut:

Baca juga: 13 Cara Mengatasi Mengi Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Dada sesak atau nyeri dada
  • Demam
  • Pernapasan cepat
  • Pembengkakan yang tidak dapat dijelaskan pada kaki atau tungkai
  • Kehilangan suara
  • Pembengkakan pada bibir atau lidah
  • Semburat kebiruan di sekitar kulit, mulut, atau kuku.

Diagnosis

Dokter akan mendengarkan paru-paru dengan stetoskop untuk mendengar di mana mengi dan seberapa keras mengi yang alami.

Jika pertama kalinya dievaluasi, dokter mungkin akan meminta untuk melakukan tes pernapasan (spirometri) dan juga melakukan rontgen dada.

Perawatan

Ada beberapa cara untuk mengendalikan mengi, yakni dengan:·

  • Latihan pernapasan 
  • Minum teh herbal panas
  • Jangan merokok dan menjadi perokok pasif
  • Gunakan pembersih udara dengan filter HEPA untuk menghilangkan alergen potensial di rumah
  • Uap udara dengan alat penguap atau pelembab udara.

Baca juga: 3 Penyebab Utama Sesak Napas Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja

Komplikasi

Karena mengi dapat disebabkan oleh kondisi mendasar yang serius, penting untuk memberi tahu dokter ketika pertama kali mulai terkena mengi.

Jika menghindari perawatan atau gagal mengikuti rencana perawatan, mengi dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti sesak napas atau kondisi mental yang berubah.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mengi, seperti:

  • Menjaga kelembapan udara
  • Minum sesuatu yang hangat
  • Jangan merokok
  • Ikuti perintah dokter
  • Lakukan latihan pernapasan
  • Bersihkan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau