KOMPAS.com - Fibrosis paru adalah penyakit paru-paru yang terjadi ketika jaringan paru-paru menjadi rusak dan terluka.
Jaringan yang menebal dan kaku ini mempersulit paru-paru untuk bekerja dengan baik.
Saat fibrosis paru memburuk, pengidapnya menjadi semakin sesak napas.
Baca juga: 8 Gejala Fibrosis Paru yang Perlu Diwaspadai
Jaringan parut yang terkait dengan fibrosis paru dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Fibrosis paru melukai dan menebalkan jaringan di sekitar dan di antara kantung udara (alveoli) di paru-paru.
Hal ini membuat lebih sulit bagi oksigen untuk masuk ke aliran darah.
Kerusakan dapat disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda, seperti paparan jangka panjang terhadap racun tertentu, kondisi medis tertentu, terapi radiasi, dan beberapa obat.
Hal lain seperti kebiasaan merkokok juga dapat menyebabkan fibrosis paru.
Seringkali, penyebab pasti fibrosis paru tidak diketahui.
Beberapa jenis fibrosis paru dapat diturunkan dalam keluarga.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala fibrosis paru antara lain:
Tingkat keparahan gejala dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.
Baca juga: Fibrosis Kistik
Temui dokter segera jika merasa sesak napas dan merasa sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat karena kehilangan nafsu makan.
Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan terlebih dahulu untuk diagnosis.
Pemeriksaan fisik juga diperlukan untuk mengevaluasi gejala dengan hati-hati.
Fibrosis paru dapat sangat mirip dengan penyakit paru-paru lain yang lebih umum, hal ini dapat membuat diagnosis menjadi sulit.
Untuk memastikan diagnosis, tes berikut biasanya dilakukan:
Sayangnya, kerusakan paru-paru akibat fibrosis paru bersifat permanen.
Mendiagnosis dan memulai perawatan sedini mungkin dapat membantu paru-paru bekerja lebih baik.
Sebagian besar perawatan fibrosis paru berfokus pada meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien
Dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut:
Baca juga: 5 Penyebab Fibrosis Paru, Bisa dari Rokok sampai Penyakit
Jaringan paru-paru yang terluka mengalami kesulitan mendapatkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kondisi tersebut meregangkan sisi kanan jantung.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal). Dalam kasus yang parah, fibrosis paru dapat menyebabkan gagal jantung.
Sulit untuk mencegah fibrosis paru.
Menghindari faktor risiko seperti berhenti merokok dan memakai alat pelindung diri sesuai standar jika memasuki area dengan paparan zat tertentu bisa menjadi bentuk upaya mencegah fibrosis paru dan penyakit lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.