KOMPAS.com - Fibrosis kistik atau cystic fibrosis (CF) adalah kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru, sistem pencernaan, dan organ tubuh lainnya.
Fibrosis kistik memengaruhi sel-sel yang menghasilkan lendir, keringat dan cairan pencernaan.
Cairan yang disekresikan ini biasanya tipis dan licin. Tetapi pada orang dengan CF, gen yang rusak menyebabkan sekresi menjadi lengket dan kental.
Baca juga: Mengenali Cystic Fibrosis, Penyakit Bawaan Rawan Merusak Organ Vital
Alih-alih bertindak sebagai pelumas, sekresi menyumbat tabung, saluran dan lorong, terutama di paru-paru dan pankreas.
Fibrosis kistik disebabkan oleh gen rusak yang membuat tubuh memproduksi cairan kental dan lengket yang tidak normal atau lendir.
Lendir ini menumpuk di saluran pernapasan paru-paru dan pankreas.
Penumpukan lendir menyebabkan infeksi paru-paru yang mengancam jiwa dan masalah pencernaan yang serius.
Penyakit ini juga dapat mempengaruhi kelenjar keringat dan sistem reproduksi pria.
Banyak orang membawa gen ini, tetapi tidak memiliki gejala.
Sebagian besar anak dengan fibrosis kistik didiagnosis pada usia 2 tahun.
Dalam kasus yang jarang, penyakit ini tidak terdeteksi sampai usia 18 tahun atau lebih.
Anak-anak ini sering memiliki bentuk penyakit dengan gejala yang lebih ringan.
Gejala pada bayi baru lahir antara lain:
Baca juga: 5 Penyebab Fibrosis Paru, Bisa dari Rokok sampai Penyakit
Gejala yang berhubungan dengan fungsi usus ialah:
Gejala yang berhubungan dengan paru-paru dan sinus yaitu:
Gejala yang harus diwaspadai di kemudian hari di antaranya:
Hubungi dokter segera jika bayi atau anak memiliki gejala fibrosis kistik dan mengalami:
Baca juga: 8 Gejala Fibrosis Paru yang Perlu Diwaspadai
Tes darah dilakukan untuk membantu mendeteksi fibrosis kistik. Tes tersebut dilakukan untuk mencari perubahan pada gen CF.
Tes lain yang digunakan untuk mendiagnosis CF meliputi:
Selain itu, terdapat juga pemeriksaan lain yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dapat dikaitkan dengan CF, yakni:
Diagnosis dini fibrosis kistik dan rencana perawatan dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup.
Tindak lanjut dan pemantauan sangat penting.
Bila memungkinkan, perawatan harus diterima di klinik khusus fibrosis kistik.
Ketika anak-anak mencapai usia dewasa, mereka harus dipindahkan ke pusat khusus fibrosis kistik untuk orang dewasa.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung
Perawatan untuk masalah paru-paru meliputi:
Perawatan untuk masalah usus dan nutrisi antara lain:
Perawatan dan pemantauan di rumah harus mencakup menghindari asap, debu, dan kotoran.
Komplikasi yang paling umum dari fibrosis kistik adalah infeksi saluran pernapasan kronis.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah:
Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu
Jika seseorang dan pasangannya memiliki kerabat dekat dengan fibrosis kistik, pasangan dapat memilih untuk melakukan tes genetik sebelum memiliki anak.
Apabila seorang ibu sudah hamil dan tes genetik menunjukkan bahwa bayi berisiko terkena fibrosis kistik, dokter dapat melakukan tes tambahan pada anak yang sedang berkembang.
Tes genetik bukan untuk semua orang.
Sebelum memutuskan untuk dites, bicarakan dengan konselor genetik tentang dampak psikologis dari hasil tes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.