KOMPAS.com - Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang telah ada sejak perkembangan janin. Penyakit jantung bawaan kadang terlambat dideteksi sehingga baru diketahui saat masa anak-anak maupun setelah dewasa.
Kelainan ini dapat mengubah cara darah mengalir melalui jantung yang memiliki kemungkinan untuk menyebabkan beberapa komplikasi.
Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Tipe
Penyakit jantung bawaan dapat dibagi menjadi 2 tipe utama, yaitu:
- Penyakit jantung bawaan sianosis (biru), menyebabkan penurunan level oksigen di dalam darah sehingga membuat kulit, bibir, dan kuku penderita menjadi biru.
- Penyakit jantung bawaan asianosis (tidak biru), tidak menyebabkan penurunan level tekanan darah. Penderita tidak biru, namun nantinya akan membuat komplikasi tekanan darah tinggi terutama di paru.
Faktor risiko
Pada dasarnya, penyebab pasti dari penyakit jantung bawaan belum dapat dipastikan.
Namun, melansir Mayo Clinic, kondisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor risiko seperti:
- Genetik atau diwariskan dari keluarga
- Memiliki rubella atau campak jerman selama kehamilan
- Memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 selama kehamilan
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Mengonsumsi alkohol saat hamil
- Seorang ibu yang merokok saat hamil.
Gejala
Berdasarkan Mayo Clinic, gejala penyakit jantung bawaan meliputi:
- Irama jantung yang tidak normal
- Warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Cepat lelah saat beraktivitas
- Pembengkakan jaringan atau organ tubuh.
Baca juga: 8 Penyebab Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Bagi sebagian orang, gejala penyakit ini dapat tidak diketahui dan muncul di kemudian hari.
Diagnosis
Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis penyakit jantung bawaan meliputi:
- Elektrokardiogram atau EKG, mendeteksi berbagai masalah jantung, termasuk detak jantung tidak teratur dan arteri yang tersumbat
- Rontgen dada, menunjukkan perubahan ukuran dan bentuk jantung serta masalah dengan paru-paru
- Oksimetri nadi, mengukur jumlah oksigen dalam darah
- Ekokardiogram, memeriksa cara bilik dan katup jantung Anda memompa darah melalui jantung
- Transesophageal echocardiogram, memeriksa jantung dengan gambar yang lebih detail
- CT scan jantung dan MRI jantung, dilakukan untuk membuat gambar jantung dan dada Anda
- Kateterisasi jantung, memeriksa aliran dan tekanan darah di jantung Anda.
Perawatan
Perawatan untuk penyakit jantung bawaan akan tergantung pada tipe dan tingkat keparahannya.
Dilansir dari Healthline, berikut pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung bawaan, antara lain:
- Resep obat-obatan tertentu untuk membantu jantung bekerja lebih efisien
- Penggunaan perangkat jantung implan yang dapat mengatur detak jantung tidak normal dan tidak teratur
- Prosedur kateter, memperbaiki kerusakan pada jantung tanpa pembedahan yang membuka dada dan jantung
- Bedah jantung terbuka, diperlukan jika prosedur kateter tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan jantung
- Transplantasi jantung.
Baca juga: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Komplikasi
Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit jantung bawaan, yaitu:
- Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan stroke atau kematian jantung mendadak jika tidak segera diobati
- Infeksi jantung yang dapat merusak atau menghancurkan katup jantung dan memicu stroke
- Stroke
- Hipertensi paru, dapat menyebabkan otot jantung melemah
- Gagal jantung.
Pencegahan
Menurut Healthline, wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil dapat mengambil tindakan pencegahan berikut untuk menurunkan risiko penyakit jantung bawaan:
- Bicarakan dengan dokter tentang resep atau obat bebas yang aman untuk Anda konsumsi
- Pastikan kadar gula darah Anda terkendali sebelum hamil, terutama jika menderita diabetes
- Hindari paparan penyakit
- Melakukan pemeriksaan genetik jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan
- Hindari minum alkohol, merokok, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang selama kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.