Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2022, 15:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom piriformis adalah kondisi saat otot piriformis (terletak di daerah bokong), mengalami kejang dan menyebabkan nyeri bokong.

Selain itu, otot piriformis juga dapat mengiritasi saraf skiatik di dekatnya dan menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di sepanjang bagian belakang kaki dan ke dalam kaki (mirip dengan nyeri skiatik).

Baca juga: 6 Cara Mudah Atasi Nyeri Otot Setelah Olahraga

Gejala

Kebanyakan pasien menggambarkan gejala nyeri tekan akut di bokong dan nyeri seperti linu panggul di bagian belakang paha, betis, dan kaki.

Gejala sindrom piriformis yang khas dapat meliputi:

  • sakit tumpul di bagian pantat
  • nyeri di bagian belakang paha, betis, dan kaki (linu panggul)
  • Sakit saat menaiki tangga atau tanjakan
  • peningkatan rasa sakit setelah lama duduk
  • mengurangi rentang gerak sendi pinggul.

Gejala-gejala ini dapat memburuk setelah lama duduk, berjalan, atau berlari. Namun, biasanya gejala dapat mereda setelah berbaring telentang.

Penyebab

Belum diketahui pasti penyebab dari sindrom piriformis.

Namun, beberapa faktor yang diduga menyebabkan sindrom ini, yaitu:

  • spasme otot pada otot piriformis, baik akibat iritasi pada otot tersebut atau iritasi pada struktur di dekatnya seperti sakroiliaka atau pinggul
  • pengencangan otot, sebagai respons terhadap cedera atau kejang
  • pembengkakan otot piriformis itu sendiri atau iritasi pada struktur di dekatnya, seperti sendi sakroiliaka atau pinggul
  • pengencangan otot sebagai respons terhadap cedera atau kejang
  • pembengkakan otot piriformis, karena cedera atau kejang
  • pendarahan di area otot piriformis.

Baca juga: Skiatika (Nyeri Pinggul)

Salah satu atau kombinasi dari masalah di atas dapat memengaruhi otot piriformis (menyebabkan nyeri bokong) dan dapat memengaruhi saraf skiatik yang berdekatan (menyebabkan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di bagian belakang paha, betis, atau kaki).

Selain itu, penyebab umum sindrom piriformis juga dapat meliputi:

  • olahraga berlebihan
  • berlari dan aktivitas berulang lainnya yang melibatkan kaki diam untuk waktu yang lama
  • mengangkat benda berat
  • menaik tangga yang panjang.

Diagnosis

Diagnosis pada sindrom piriformis bersifat ;klinis’ yang berarti dilakukan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik.

Tidak ada tes darah, biopsi, atau tes pencitraan khusus untuk memastikan diagnosis.

Maka dari itu, cenderung sulit untuk mengetahui jika seseorang memiliki sindrom piriformis secara pasti. Selain itu, juga terdapat beberapa kontroversi akan seberapa umum kondisi ini.

Hal ini disebabkan penyakit tulang belakang dan disk hernia dapat menyebabkan gejala yang sama.

Sementara itu, sindrom piriformis dapat muncul bersamaan dengan kondisi lain seperti radang kandung lendir pinggul.

Perawatan

Hampir setiap perawatan untuk sindrom piriformis akan berfokus pada peregangan otot secara hati-hati dan progresif.

Baca juga: Nyeri Panggul

Modalitas pengobatan lainnya termasuk:

  • terapi fisik: latihan rentang gerak dan pijatan mendalam
  • paket es dan pijat es
  • terapi panas
  • obat-obatan: obat antiinflamasi (seperti ibuprofen atau naproksen) untuk mengurangi pembengkakan yang biasanya menyebabkan rasa sakit
  • suntikan: kortikosteroid ditambah anestesi lokal; botoks
  • satuan TENS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com