KOMPAS.com - Anemia pernisiosa adalah kondisi autoimun yang menyebabkan kekurangan sel darah merah dan vitamin B-12.
Anemia pernisiosa melibatkan peradangan autoimun di perut dan ketidakmampuan untuk menyerap vitamin B12 di usus kecil.
Menurut Healthline, anemia pernisiosa berhubungan dengan penyakit endokrin autoimun tertentu, termasuk:
Baca juga: Anemia
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami anemia pernisiosa, yaitu:
Berdasarkan Medical News Today, gejala anemia pernisiosa meliputi:
Baca juga: Penyakit Addison
Menurut Healthline, diagnosis anemia pernisiosa dapat dilakukan dengan cara berikut:
Dokter akan mengobati anemia pernisiosa dengan terapi pengganti vitamin B-12 yang diberikan melalui suntikan ke otot.
Suntikan tersebut dapat diberikan setiap hari atau setiap minggu sampai kadar vitamin B-12 kembali normal.
Gejala mungkin mulai membaik beberapa hari atau minggu setelah pengobatan dimulai.
Anemia pernisiosa memberi tekanan tambahan pada jantung yang harus bekerja lebih keras untuk memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh.
Berdasarkan Medical News Today, tekanan tambahan pada jantung akibat anemia pernisiosa dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Anemia selama Kehamilan beserta Dampaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.