Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Minyak Goreng dan Hubungan Khususnya dengan Mi Instan

Kompas.com - 15/03/2016, 20:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Itulah potret masyarakat luas kita. Dari pengguna sampai para ‘pengacaunya’. Para pengguna dengan dalih kemiskinan (lagi!) akan berkilah membeli minyak goreng dalam kemasan lebih mahal daripada minyak goreng curah dan dapat dibeli eceran. Sungguh keblinger pendapat seperti itu! Minyak goreng curah tidak lebih murah dari minyak goreng kemasan.

Jadi, apa kesimpulannya dari tulisan berseri yang panjang ini?

  • Pemahaman dan pendidikan secara luas dalam masyarakat diperlukan
  • Tidak selamanya mi instan itu jelek, asal tahu batasan dan pemahaman yang benar, mengonsumsi mi instan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan (mungkin mirip dengan: “merokok tidak berbahaya, selama tidak dinyalakan”)
  • Pembenaran dengan dalih kemiskinan adalah hal yang selalu didengungkan, dikedepankan oleh siapa saja, baik dari kaum marginal itu sendiri, sampai dengan para elite politik yang mengatasnamakan rakyat dan kemiskinannya
  • Wong cilik dengan segala permasalahannya sebenarnya bisa dipecahkan dengan kesadaran bersama, collective learning, collective awareness, tidak perlu sekolah tinggi dan rumit, yang penting adalah pemahaman dan common sense sederhana

Mari kita mulai dari diri kita dan sekitar kita untuk menularkan pemahaman sederhana kita, tentang apa saja. Semoga mencerahkan…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com