Minyak sawit menjadi makin mendunia dikarenakan produksi minyak yang dihasilkan tanaman kelapa sawit adalah yang tertinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak lainnya.
Dalam pemrosesannya, minyak sawit mentah dipisahkan menjadi bagian yang cair disebut olein dan bagian padatnya yang disebut stearin.
Olein akan diproses lebih lanjut menjadi minyak masak yang kita kenal dan stearin digunakan lebih lanjut untuk berbagai keperluan industri oleochemicals.
Hasil dari pemisahan ini disebut Refined Bleached Deodorized Palm oil (RBDPO), yang sudah lebih bersih, karena dihilangkannya bebauan yang mengganggu.
RBDPO diproses lebih lanjut menjadi Refined Bleached Deodorized Palm Olein, lazim disebut RBD Olein saja, dan bagian padatan yang disebut Refined Bleached Deodorized Stearin, sering disingkat RBD Stearin atau Stearin saja.
Pemrosesan berikutnya adalah memroses RBD Olein ini dengan menggunakan proses kimiawi dan mekanis untuk menjernihkan, membersihkan dan menyaring olein sampai menjadi layak konsumsi.
Olein murni dari CPO masih berwarna merah terang yang menandakan kandungan tinggi betakaroten (semacam senyawa yang terdapat di wortel, yang menyebabkan warna orange-merah terang), yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita.
Sementara kegunaan stearin bermacam-macam, kebanyakan adalah untuk oleochemicals, industri lilin, industri makanan dan masih banyak lagi.
Beberapa tahun belakangan, stearin banyak diproses lebih lanjut menjadi biodiesel yang disebut FAME (Fatty Acid Methyl Ester), notabene adalah proses sederhana esterifikasi.
Stearin inilah yang banyak sekali digunakan dalam industri mi instan sebagai filler dan bahan tambahan gandum untuk mi. Stearin inilah yang sering dikira lilin yang melapisi mi instan supaya tidak lengket di panci atau pada waktu direbus.
Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena memang stearin ini adalah substansi yang secara fisik mirip sekali dengan lilin, meski secara kimia berbeda.