Mereka menemukan bahwa dengan memberikan tikus strain bakteri tertentu yang disebut Akkermansia muciniphila, mereka bisa mencegah peradangan, yang berkontribusi terhadap terjadinya penumpukan lemak di dalam arteri.
Kedua temuan ini menunjukkan bahwa mengubah mikrobiota usus dapat meminimalkan kerusakan pembuluh darah, kata Dr Loscalzo.
Microbiota manusia bersifat unik sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat apa sebenarnya yang disebut sebagai lingkungan usus yang sehat. Namun, keberadaan bakteri yang beragam tampaknya bisa membuat pencernaan kita menjadi lebih sehat ketimbang hanya memiliki satu jenis koloni bakteri atau mikroba yang terbatas.
Orang yang memiliki pola makan nabati tradisional, seperti diet Mediterania atau beberapa kelompok masyarakat di Asia, cenderung memiliki bakteri usus yang lebih beragam dibanding orang
Amerika dan Eropa, yang pola makannya lebih berat kepada daging merah, gula, dan karbohidrat olahan lainnya, tetapi tidak banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.