Menurut Mayo Clinic, kafein dalam secangkir kopi berkisar antara 95-200 mg. Untuk kopi instan, kandungan kafeinnya dalam porsi yang sama lebih sedikit ketimbang kopi noninstan, sekitar 27-173 mg.
Sedangkan kafein dalam secangkir teh atau setara 237 ml bervariasi antara 14-70 mg. Kandungan kafein dalam teh hijau lebih rendah ketimbang teh hitam. Untuk teh dalam kemasan, kafeinnya mencapai 5-40 mg.
Sementara segelas minuman cokelat (150 ml) kandungan kafeinnya setara 10-70 mg. Tergantung jenis cokelat yang digunakan. Kandungan kafein tersebut nyaris sama dengan cokelat batangan (30 gram) dengan kadar kafein 20-60 mg.
Melansir WebMD, National Sleep Foundation di Amerika Serikat melaporkan, efek kafein bagi sebagian peminumnya baru dirasakan 10-12 jam kemudian.
Baca juga: Anda Susah Tidur? Segera Atasi Agar Bebas Penyakit Alzheimer
Makanan bersifat asam dan pedas juga bisa menunda upaya tidur karena rentan bikin mulas.
Terutama bagi pengidap sakit maag atau penyakir refluks gastroesofagus (GERD).
Orang yang sensitif dengan makanan asam dan pedas, perutnya jadi tidak nyaman ketika mengonsumsi makanan ini dekat dengan waktu tidur.
Dalam kondisi berbaring, mereka bisa merasakan mulas atau nyeri di bagian perut. Hal itu menghambat keinginan tidur atau bikin insomnia.
Baca juga: Tak Semua Insomnia Sama, Kenali 5 Jenisnya
Beberapa orang menggunakan alkohol untuk membuat pikiran rileks.
Melansir WebMD, minuman keras tidak berimbas secara langsung pada insomnia.
Namun alkohol punya efek rebound, alias punya efek tunda karena membuat orang terbangun larut malam dan menyebabkan ganguan tidur.
Jika ingin mendapatkan tidur berkualitas dan terbebas dari susah tidur atau insomnia, salah satu saran terbaik adalah menghindari alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.