Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

Kompas.com - 01/02/2020, 10:32 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Batuk bukanlah suatu penyakit. Melainkan respons tubuh dalam menghadapi iritasi di saluran pernapasan.

Sumber iritasi ini bisa berupa debu, alergen, polusi, sampai asap.

Melansir Healthline, batuk terjadi melalui proses yang berlangsung cepat.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

Saat sumber iritasi memasuki saluran pernapasan, otak spontan mengirimkan sinyal melalui sumsum tulang belakang, ke otot-otot di dada dan perut.

Ketika otot tersebut berkontraksi dengan cepat, reaksinya mendorong udara keluar lewat saluran pernapasan.

Metode mengeluarkan semburan udara yang dikenal lewat batuk ini, membantu untuk mengeluarkan atau "mengusir" sumber iritasi.

Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Ciri-ciri batuk berdahak

Melansir Cleveland Clinic, terdapat dua jenis batuk. Yakni, batuk kering dan batuk berdahak.

Batuk berdahak kerap dikeluhkan. Karena, disertai lendir yang keluar dari paru-paru atau mengalir ke belakang tenggorokan.

Selain menghasilkan dahan, batuk jenis basah atau produktif ini juga memiliki ciri khas.

Salah satunya, ditandai produksi lendir meningkat lebih banyak dari biasanya.

Saking banyaknya, terkadang rasanya sampai ada sesuatu yang mengganjal di belakang tenggorokan atau berjejal di dada.

Baca juga: Gejala Virus Corona asal China

Batuk berdahak juga kerap menyisakan dahak atau lendir di mulut.

Selain itu, batuk berdahak cenderung kumat atau semakin menjadi pada malah hari.

Pasalnya, saat Anda berbaring pada malam hari, lendir mengumpul di belakang tenggorokan.

Itu lah yang memicu refleks batuk berdahak lebih menjadi-jadi pada malam hari.

Baca juga: 10 Fakta dan Mitos Penyakit Usus Buntu yang perlu Anda Ketahui

Penyebab batuk berdahak

Batuk berdahak paling sering dipicu infeksi mikroorganisme seperti bakteri atau virus biang pilek dan flu.

Seluruh sistem pernapasan kita dilapisi selaput lendir.

Lendir tersebut berguna untuk menjaga saluran pernapasan tetap lembab dan melindungi paru-paru dari iritasi.

Baca juga: Jokowi Lapor ke Polda Metro soal Polemik Ijazah Palsu, Mahfud MD: Itu Hak tapi...

Namun, saat terserang infeksi seperti flu, tubuh akan menghasilkan lebih banyak lendir daripada biasanya.

Mekanisme ini bertujuan untuk menjebak sekaligus mengeluarkan biang infeksi.

Dengan batuk, lendir berlebih yang tersangkut di paru-paru dan dada dapat disingkirkan.

Baca juga: Mahfud MD Merasa Jokowi Berubah pada April 2022: Mulai Lihat Pembelokan...

Selain infeksi virus atau bakteri, batuk berdahak yang berlangsung selama beberapa minggu juga bisa dipicu:

1. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada tabung bronkial, yaitu tabung yang membawa udara ke paru-paru Anda.

Bronkitis akut biasanya disebabkan virus. Sedangkan bronkitis kronis sering dipicu kebiasaan merokok.

Baca juga: Anemia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur.

Peradangan pada paru ini bisa terjadi dalam kondisi ringan hingga yang berat sampai mengancam jiwa.

3. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Baca juga: Panglima TNI Didesak Cabut Perintah Pengerahan Prajurit di Lingkungan Kejaksaan

PPOK adalah sekelompok kondisi yang merusak paru-paru dan tabung yang membawa udara ke paru-paru.

Merokok merupakan penyebab utama PPOK.

4. Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah gangguan pernapasan genetik yang dapat didiagnosis pada anak usia dini.

Baca juga: Benarkah Kunyit Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter

Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang kental dan lengket di paru-paru dan organ lainnya.

5. Asma

Beberapa penderita asma cenderung mengalami batuk kering.

Namun, sebagian kecil penderita asma mengalami batuk berdahak.

Batuk berdahak pada penderita asma dapat memicu lendir berlebih dan terus-menerus.

Akibatnya, beberapa penderita asma mengalami batuk berdahak kronis.

Baca juga: Batu Empedu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Diagnosis batuk berdahak

Untuk menentukan pengobatan batuk berdahak, dokter baisanya akan mendiagnosis batuk, berapa lama berlangsung, dan seberapa parah gejalanya.

Kebanyakan batuk dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik sederhana.

Jika batuk berlangsung lama atau parah, disertai gejala lain seperti demam sampai penurunan berat badan drastis, dokter biasanya akan memeriksa lebih lanjut.

Pengujian lebih lanjut tersebut meliputi:

  • Sinar-X di dada
  • Tes fungsi paru-paru
  • Tes darah
  • Tes dahak
  • Uji saturasi oksigen dalam darah
  • Uji kadar oksigen dan karbondioksida dari arteri

Penanganan atau pemberian obat batuk berdahak tergantung diagnosisnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Habis Sakit Atau Operasi? Makanan Ini Bantu Pemulihan Tubuhmu..
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau