Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinnitus: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Pencegahan

Kompas.com - 15/02/2020, 13:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkan Anda merasakan telingan berdenging sehingga menganggu kenyamanan?

Jika itu pernah terjadi kemungkinan besar Anda mengalami Tinnitus. Melansir Mayo Clinic, tinnitus adalah persepsi dering di telinga yang bisa menjadi pertanda adanya masalah tertentu di telinga.

Masalah tersebut bisa berupa gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia, cedera telinga atau gangguan sistem peredaran darah.

Baca juga: Telinga Si Kecil Berdenging? Hati-Hati Balita Mengalami Tinnitus

Gejala

Gejala tinitus ditandai dengan munculnya suara tanpa sumber yang jelas seperti:

Penumpukan kotoran di telinga bisa menjadi awal terjadinya gangguan pendengaran. Bagaimana cara aman membersihkan telinga?

  • Telinga terasa berdenging
  • Terdengar suara gemuruh atau mendesis

Gejala-gejala tersebut bisa muncul dan hilang sewaktu-waktu.

Jenis tinnitus

Ada dua jenis kondisi tninitus yang biasa terjadi pada manusia. Berikut jenis tersebut:

- Tinnitus subjektif

Tinnitus subjektif adalah tinnitus yang hanya dapat Anda dengar. Ini adalah jenis tinitus yang paling umum dan bisa disebabkan oleh masalah telinga bagian luar, tengah atau dalam.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh masalah dengan saraf pendengaran atau bagian otak yang menafsirkan sinyal saraf sebagai suara (jalur pendengaran).

- Tinitus obyektif

Tinnitus obyektif adalah tinnitus yang dapat didengar dokter Anda ketika dia melakukan pemeriksaan.

Jenis tinnitus langka ini dapat disebabkan oleh masalah pembuluh darah, kondisi tulang telinga tengah atau kontraksi otot.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Gejala Tinnitus Pada Anak

Penyebab

Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus. Namun, penyebab umumnya  adalah kerusakan sel rambut telinga bagian dalam.

Rambut kecil dan lembut di telinga bagian dalam bergerak untuk menghubungkan tekanan gelombang suara.

Hal ini memicu sel untuk melepaskan sinyal listrik melalui saraf dari telinga ke otak Anda sehingga otak mengartikan sinyal-sinyal ini sebagai suara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com