Paraldehida merupakan polimer dari asetaldehida, yang mempunyai bau dan rasa yang sangat tidak enak, tetapi termasuk obat tidur yang sangat kuat dan cepat bekerjanya (10-15 menit).
Obat ini sekarang sudah tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan dan saluran lambung usus.
Selain itu, obat ini juga tidak disuhaki karena bau dan rasanya yang sangat tidak enak.
Obat tidur ini ditemukan pada 1955 dan berbentuk cair yang cara kerjanya tidak begitu keras sehingga efeknya juga tidak seberapa.
Baca juga: 4 Macam Makanan dan Minuman Penyebab Susah Tidur di Malam Hari
2. Turunan dari persenyawaan belerang (sulfon)
Obat tidur yang termasuk macam ini, yakni:
Obat tidur ini sekarang sudah tidak digunakan lagi karena sudah terdesak dengan hipnotika modern.
3. Persenyawaan bromida anorganik
Obat tidur yang termasuk macam ini, di antaranya:
Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf sentral.
Senyawa tersebut memang mulai bekerjanya lambat, tetapi bisa berlangsung lama, sehingga memberikan pekerjaan yang berat terhadap ginjal.
Pada pemakaian yang lama, obat ini dapat menimbulkan gangguan rohani dan radang pada kulit.
Obat tidur ini pun hanya berkhasiat hipnotika lemah atau baru efektif pada dosis yang tinggi yang mendekati dosis toksis.
Maka, obat dari senyawa ini pun terutama digunakan sebagai obat peradangan, umumnya dikombinasi dengan garam kalium, natrium, dan ammonium.
4. Persenyawaan barbital