KOMPAS.com – Apakah Anda termasuk orang yang jarang tidur siang padahal punya kesempatan untuk melakukan aktivitas tersebut?
Jika iya, bisa jadi Anda termasuk orang yang merugi.
Pasalnya, tidur siang ternyata dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Baca juga: 9 Manfaat Tidur Siang, Tekan Stres hingga Kurangi Risiko Sakit Jantung
Melansir Buku Balancer Your Hormones, Balance Your Life (2011) oleh Dr. Claudia Welch, MSOM, risiko penyakit jantung menurun pada orang yang tidur siang.
Tidur siang sekali dalam seminggu dapat menurunkan tingkat kematian 12 persen, sedangkan tidur siang rutin dapat menurunkan 37 persen risiko.
Namun, tidur siang mungkin tidak sesuai untuk individu yang gemuk dan jarang beraktivitas, tetapi dapat memberikan keajaiban bagi orang yang tak gemuk dan banyak bergerak.
Dokter Ahli Pengobatan Timur itu mengungkap, tidur siang adalah salah satu cara yang baik untuk meningkatkan yin seseorang sehingga baik untuk menunjang kesehatan.
Menurut pengobatan Timur, salah satu penyebab gangguan mikrovaskuler adalah defisiensi yin.
Kekurangan yin di dalam tubuh dapat menyebabkan fleksibilitas pembuluh darah serta meningkatkan panas yang membuat darah kaku, mengering, atau bahkan menyempit.
Ilmu pengetahuan Barat juga mendukung aktivitas tidur siang kaitannya dengan kesehatan jantung.
Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko penyakit jantung menurun pada orang yang tidur siang.
Berdasarkan penelitian observasional yang diterbitkan Jurnal BMJ Heart pada Desember 2019, tidur siang siang 1-2 kali dalam seminggu saja dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Baca juga: Tidur Siang Memengaruhi Kesehatan Tubuh, Bagaimana Baiknya?
Aktivitas itu dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Nadine Häusler, Ph.D., dari departemen kedokteran internal Lausanne University Hospital, di Swiss adalah peneliti utama studi tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Häusler dan tim di dalam hasil penelitan mereka, bahwa ada banyak kontroversi seputar hubungan antara tidur siang dan kesehatan jantung.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah karena siang hari.
Sementara penelitian yang lain telah menemukan risiko lebih tinggi terhadap kejadian jantung atau kematian kardiovaskular di antara mereka yang secara teratur tidur siang di siang hari.
Untuk membantu menyelesaikan kontroversi, Häusler dan tim berangkat untuk meneliti hubungan antara tidur siang dan kejadian kardiovaskular yang fatal dan tidak fatal terhadap 3.462 orang dewasa di Swiss.
University of Californiadan rekan memiliki akses ke data medis dari peserta dalam studi kohort CoLaus.
Para peserta berusia antara 35 dan 75 tahun ketika mereka mendaftar dalam studi CoLaus dan tidak memiliki riwayat masalah kardiovaskular pada awal, yaitu pada tahun 2003-2006.
Para peneliti melihat hubungan antara frekuensi tidur siang dan durasi tidur siang di satu sisi, dan kejadian serangan jantung, stroke, dan gagal jantung di sisi lain.
Häusler dan tim memiliki akses ke pola tidur yang dilaporkan sendiri dan pemantauan kesehatan berkelanjutan selama periode rata-rata 5 tahun, sebagai bagian dari studi CoLaus.
Ketika para peserta ditanya tentang pola tidur dan tidur mereka, lebih dari setengahnya melaporkan tidak tidur siang di minggu sebelumnya, hampir 20 persen mengatakan mereka telah tidur siang sekali atau dua kali, sekitar 12 persen mengatakan mereka tidur siang 3-5 kali, dan jumlah yang sama mengatakan mereka telah tidur 6-7 kali.
Mereka yang tidur lebih sering cenderung lebih tua, laki-laki kelebihan berat badan yang merokok.Para partisipan ini juga cenderung tidur lebih lama di malam hari, mengalami sleep apnea, dan merasa lebih mengantuk di siang hari.
Selama periode pemantauan 5 tahun, 155 kejadian kardiovaskular terjadi.
Untuk menilai hubungan antara tidur siang dan kejadian kardiovaskular, para peneliti memperhitungkan perancu potensial, seperti faktor risiko usia atau penyakit jantung, seperti hipertensi.
Para peneliti menemukan bahwa tidur 1-2 kali seminggu di siang hari dikaitkan dengan kemungkinan 48 persen lebih rendah mengalami serangan jantung, stroke, atau gagal jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang sama sekali.
Namun, analisis tersebut tidak menunjukkan hubungan antara kejadian kardiovaskular dan durasi tidur siang.
Häusler dan rekannya menyimpulkan, "Subjek yang tidur siang sekali atau dua kali per minggu memiliki risiko lebih rendah untuk kejadian [penyakit kardiovaskular], sementara tidak ada hubungan yang ditemukan untuk durasi tidur atau tidur siang yang lebih sering."
"Frekuensi tidur siang dapat membantu menjelaskan temuan yang tidak jelas mengenai hubungan antara tidur siang dan kejadian (penyakit kardiovaskular)."
Namun, melansir Medical News Today, Yue Leng, Ph.D., dan Dr. Kristine Yaffe, dari University of California, San Francisco, secara independen mengomentari temuan tersebut dalam sebuah tajuk rencana.
Mereka menyatakan bahwa, “terlalu dini untuk menyimpulkan tentang kesesuaian tidur siang untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal, mengingat bahwa kita tidak memiliki definisi standar atau pengukuran tidur siang".
Meski demikian, ahli dari University of California itu, berpendapat meski jalur fisiologis yang tepat yang menghubungkan tidur siang dengan risiko penyakit kardiovaskular tidak jelas, tapi penelitian yang dilakukan Häusler dan tim telah berkontribusi pada perdebatan yang sedang berlangsung tentang implikasi kesehatan dari tidur siang.
Penelitian yang dilakukan telah menunjukkan bahwa tidur siang memang mungkin bermanfaat untuk kesehatan jantung dan hal itu mungkin bukan hanya terkait persoalab durasinya, tetapi juga mempertimbangkan frekuensi.
Baca juga: 4 Tips Tidur Siang yang Baik untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Melansir American Heart Association, tidur siang tak boleh dilakukan secara sembarangan agar tidak malah merugikan tubuh.
Berikut ini tips tidur siang yang dikatakan baik untuk kesehatan, termasuk menunjang kerja jantung:
Kapan?
Usahakan untuk tidur di bawah jam tiga sore. Pasalnya, tidur yang terlalu sore rentan mengacaukan jam tidur pada malam hari.
Di mana?
Temukan tempat yang sejuk dan tenang untuk tidur. Mungkin mobil Anda saat istirahat, jika tidak ingin bos menangkap Anda tertidur.
Tapi, kini pada kenyataannya banyak perusahaan mulai bijaksana dengan membiarkan karyawan berbaring untuk istirahat.
Berapa Lama?
Untuk tidur siang singkat, sebaiknya dilakukan hanya 20-30 menit.
Tidur siang selama 30 menit dapat meningkatkan suasana hati lebih baik dan meningkatkan daya ingat.
Sementara, Anda tidak dianjurkan tidur terlalu singkat misalkan 10 menit karena justru dapat meningkatkan gejala kelalahan, mudah marah, kurang bersemangat, dan mengantuk.
Jika waktu tidur siang lebih dari 30 menit, tidur siang jadi lebih dalam sehingga saat bangun, Anda bisa jadi pusing dan lelah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.