Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2020, 04:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diare adalah salah satu penyakit yang kerap terjadi saat bulan puasa.

Tak hanya pada minggu-minggu pertama, penyakit gangguan pencernaan ini bisa juga muncul pada minggu-minggu akhir bulan puasa Ramadhan.

Diare saat puasa paling sering terjadi pada orang-orang tidak menerapkan pola makan yang baik saat buka puasa maupun saat sahur.

Kehadiran penyakit ini ditandai dengan buang air besar (BAB) yang terjadi secara terus menurus.

Baca juga: Waspada, Sering Menguap Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Berbahaya Ini

Diare pada bulan puasa umumnya terjadi setelah buka puasa pada malam hari atau pagi hari setelah sahur.

Tapi pada beberapa kondisi tertentu, diare bisa muncul saat seseorang tengan menjalani puasa pada siang atau sore hari.

Penyakit ini tentu perlu diantisipasi karena bisa memicu terjadinya dehidrasi yang merugikan tubuh.

Penyebab diare saat puasa

Selain penerapan pola makan yang salah, diare juga bisa terjadi karena berkurangnya kemampuan usus untuk bekerja mencerna makanan saat seseorang menjalankan ibadah puasa.

Berikut ini beberapa faktor pemicu penyebab diare saat puasa:

1. Makanan pedas

Dokter di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan sering mengonsumsi makanan pedas terutama pada saat buka puasa menjadi faktor pemicu utama terjadinya diare.

Dia menjelaskan, kebiasaan makan pedas saat perut dalam kondisi kosong berisiko menimbulkan rasa mulas dan sakit perut.

Cabai diketahui mengandung bahan aktif yang disebut capsaicin. Senyawa ini dapat mengiritiasi dinding lambung, terlebih saat perut masih kosong.

Pada lambung yang sensitif, paparan capsaicin dalam jumlah sedikit saja sudah bisa memicu rasa sakit di perut.

Baca juga: 4 Penyakit yang Sering Muncul Selama Puasa

Makan pedas saat buka puasa juga bisa membuat diare karena capsaicin dapat membuat usus besar tidak dapat menyerap air secara maksimal. Hal itu pun akhirnya membuat feses menjadi cair dan terjadilah diare.

2. Makanan berminyak

Ilustrasi GorenganMielPhotos2008 Ilustrasi Gorengan

Konsumi makanan berminyak saat buka puasa dan sahur, apalagi dalam porsi banyak dapat memicu datangnya diare.

Hal ini terjadi karena makanan yang mengandung lemak tidak bisa dicerna dengan mudah dan dapat menyebabkan masalah lambung.

Baca juga: Bagaimana Gorengan dan Mi Instan Bisa Memicu Kanker?

Tak hanya itu, makanan bermnyak dapat memengaruhi kerja usus, dan meningkatkan produksi gas di dalam perut sehingga perut juga terkadang menjadi sakit dan terjadi diare.

3. Minuman mengandung kafein

Konsumsi kafein diketahui dapat mengganggu sistem pencernaan, meningkatkan kontraksi pada usus, dan menyebabkan sering buang air besar (BAB).

Maka dari itu, saat berpuasa, dr. Dien menyarankan bagi siapa saja untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein ini, seperti kopi, teh, minuman energi, maupun minuman bersoda.

Baca juga: Waspadai Efek Buruk Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur

4. Susu dan olahan susu

ilustrasi susuShutterstock ilustrasi susu

Pada sebagian orang, yakni yang mengidap intoleransi laktosa sangat mungkin akan mengalami diare setelah mengonsumsi susu, termasuk pada saat menjalakan puasa.

Susu ini juga penting dihindari bagi mereka yang tengah diare. Pasalnya, susu mengandung laktosa.

Sedangkan pada saat diare, produksi enzim laktase berkurang sehingga tidak dapat mencerna laktosa dalam susu.

Demikian pula dengan makanan dan minuman yang mengandung atau berasal dari susu, seperti keju dan ice cream.

Konsumsi makanan ini saat diare yang ada akan memperparah diare.

5. Konsumsi buah dan makanan berasa asam

-live science -

Konsumsi buah dan makanan asam juga dapat menjadi penyebab diare apalagi saat bulan puasa.

Makanan ini bisa memicu gas di dalam perut dan menyebabkan tekanan di dalam sistem pencernaan hingga berakhir dengan diare.

Baca juga: 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

6. Minuman es atau air dingin

dr. Dien menerangkan, minum air dingin atau es saat perut dalam kondisi kosong atau saat buka puasa dapat memicu kontraksi pada lambung.

Hal itu dikarenakan, lambung baru saja menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh.

Dengan begitu, minum air dingin saat mengawali buka puasa bukan tidak mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

“Kondisi ini terutama bisa terjadi pada penderita sakit mag,” jelas Dien kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?

7. Makanan berbumbu tajam

Makanan yang diberi bumbu beraneka ragam sehingga rasanya jadi sangat kuat bisa memicu diare.

Makanan ini juga tidak dianjurkan dikonsumsi saat seseorang tengah menderita diare tersebut.

Selain lada atau cabai, makanan berbumbu yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat diare adalah banyak garam dan dicampur dengan santan.

Makanan yang memiliki rasa yang kuat ini memengaruhi proses pencernaan, beberapa di antaranya bahkan bisa memicu munculnya gejala diare, seperti perut mulas dan buang-buang air.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau