Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Mitos Soal Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 22/05/2020, 04:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tapi, faktor tersebut bukanlah faktor utama dan faktor tunggal penyebab hipertensi.

Siapa saja sebaiknya lebih memperhatikan faktor-faktor gaya hidup yang bisa menyebabkan hipertensi, seperti:

  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak

Baca juga: Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski

8. Suplemen kalium, kalsium, dan magnesium dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi

Faktanya:

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa makanan yang kaya akan kalium dapat menurunkan tekanan darah.

Namun, suplemen kalsium dan magnesium belum terbukti dapat mencegah terjadinya hipertensi.

Pastikan bahwa kecukupan kalium Anda lebih baik berasal dari makanan yang dikonsumsi atau bukan dari asupan suplemen.

Baca juga: 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan

9. Penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi masakan bersantan

Faktanya:

Masakan bersantan boleh saja disantap apabila dimasak dengan benar.

Tapi sayangnya, masakan bersantan khas Indonesia biasanya mengandung tinggi lemak dan kolesterol.

Selain itu, masakan bersantan juga kerap dihangatkan sehingga membuat kandungan lemak dalam santan berubah menjadi lemak trans atau lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh dan saluran pembuluh darah.

Kondisi inilah yang seringkali menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Baca juga: Makan Cabai Pakai Tangkai atau Tanpa Tangkai, Mana yang Lebih Baik?

10. Konsumsi minuman isotonik dan minuman berenergi menguntungkan bagi penderita hipertensi

Faktanya:

Minuman isotonik yang diklaim dapat mempertahankan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh ternyata perlu diwaspadai.

Pasalnya, beberapa produk minuman isotonik yang dijual di pasaran mengandung natrium dalam jumlah tinggi.

Maka dari itu, baca lebih dulu label minuman sebelum membeli atau mengonsumsinya.

Jika ingin mengonsumsi minuman isotonik, dianjurkan lebih baik memilih air isotonik alami, seperti air kelapa.

Sementara itu, minuman berenergi sebaiknya dihindari penderita hipertensi. Hal itu dikarenakan, minuman ini biasanya kaya akan gula bahkan gula buatan seperti aspartam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau