Beberapa orang juga percaya konsumsi telur mentah bisa meningkatkan kadar protein lebih cepat dan lebih banyak daripada telur matang.
Baca juga: Konsumsi Telur Mentah atau Telur Masak, Mana yang Lebih Baik?
Selain itu, telur mentah hanya mengandung 51 persen zat gizi biologis, sementara telur yang sudah dimasak bisa mengandung hampir 91 persen zat gizi biologis.
Melansir Buku Defisiensi Yodiym, Zat Besi, dan Kecerdasan (2018) oleh Toto Sudargo dkk., konsumsi telur mentah tak dianjurkan karena berisiko terinfeksi Salmonella.
Salmonella adalah suatu bakteri yang dapat menimbulkan keracunan (Salmonella food poisoning) dengan gejala-gejala, sebagai berikut:
Salmonella ini dapat dinonaktifkan dengan pemanasan.
Baca juga: Benarkah Kuning Telur Mengandung Kolesterol Tinggi? Begini Faktanya
Untuk menghindari terjadinya keracunan Salmonella, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) sendiri mengharuskan melakukan pemanasan (pasteurisasi) selama 3,5 menit pada suhu 56,70 derajat Celsius atau 6,2 menit pada suhu 55,50 derajat Celsius untuk putih telur, dan 6,2 menit pada suhu 60 derajat Celsius untuk telur utuh.
Untuk menghindari terjadinya keracunan Salmonella, apabila telur yang akan dikonsumsi dalam keadaan kotor, lebih baik tidak dimakan dalam keadaan mentah, meski ditujukan untuk orang dewasa.
Di dalam putih telur terdapat avidin, yakni zat protein yang dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif bagi tubuh karena kemampuannya mengikat biotin.
Biotin juga dikenal sebagai vitamin B7 yang larut dalam air.
Vitamin ini diperlukan tubuh dalam proses metabolisme dan pencernaan gula dalam darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.