KOMPAS.com - Penderita diabetes seringkali merasakan sakit kepala karena adanya ketidakseimbangan gula darah dalam tubuh mereka.
Sakit kepala memang bisa mengindikasikan tingginya kadar gula dalam darah, yang dalam dunia medis dikenal dengan istiah hiperglikemia.
Selain itu, sakit kepala pada penderita diabetes juga bisa terjadi karena gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia.
Semakin tinggi fluktuasi kadar glukosa, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala.
Baca juga: Kini Diklaim Bantu Sembuhkan Pasien Covid-19, Ini 4 Manfaat Ikan Gabus
Fluktuasi atau perubahan kadar glukosa ini biasanya disebabkan karena adanya perubahan kadar hormon, seperti epinefrin dan norepinefrin.
Hormon-hormon ini bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan rasa sakit di kepala.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar gula dalam darah lebih rendah dari 70 miligram per desiliter.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah serius karena sel tubuh membutuhkan glukosa sebagai energi.
Selain sakit kepala, hipoglikemia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan berikut:
Hipoglikemia bisa terjadi pada penderita diabetes yang terlalu banyak menggunakan insulin atau kurang mengonsumsi cukup karbohidrat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.