Jika kulit dan rambut Anda normal atau kering, Anda mungkin hanya perlu mencucinya sekali atau dua kali seminggu, menurut kolom kesehatan Columbia University.
Sebaliknya, jika Anda memiliki kulit kepala berminyak, Anda mungkin perlu mencuci rambut lebih sering.
Tekstur rambut juga penting diperhatikan karena mempengaruhi seberapa cepat sebum bekerja.
Rambut kasar atau keriting memperlambat penyebaran sebum. Jadi, jika Anda memiliki rambut seperti ini, Anda mungkin hanya perlu shampo seminggu sekali, kata para ahli di Columbia.
Di sisi lain, orang-orang dengan rambut lurus yang halus mungkin perlu keramas dua kali seminggu atau lebih.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah gaya rambut yang sedang Anda gunakan. Jika rambut Anda diproses atau rusak oleh proses styling, Anda harus lebih sering mencuci, kata Mirmirani.
Baca juga: Mandi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?
Namun, itu adalah sesuatu yang harus Anda tentukan sendiri (seberapa sering Anda harus keramas).
Keringat adalah salah satu faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan untuk memutuskan seberapa sering keramas.
Melansir dari Healthline, keringat menyebarkan sebuh dan membuat rambut Anda terlihat kotor. Selain itu, keringat membuat rambut menjadi berbau kurang sedap.
Sebaiknya, Anda keramas setelah melakukan aktivitas fisik berat, berolahraga, atau menggunakan topi dalam waktu yang lama.
Tentu salah satu tujuan utama dari keramas adalah membersihkan rambut. Untuk itu, melihat seberapa kotornya rambut juga jadi faktor dan alasan penting dalam keramas.
Kotoran dan debu sering kali mengendap di rambut. Tak hanya itu, kotoran juga membuat rambut terlihat lebih kusam dan mungkin memicu alergi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.