Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sebenarnya tidaklah ada penyakit gigi sensitif.

Namun, istilah ini telah jamak digunakan untuk menggambarkan rasa ngilu yang muncul di gigi saat kontak dengan suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.

Hal ini biasanya disebabkan oleh cara menyikat gigi yang terlalu keras.

Menyikat gigi terlalu keras dengan memberi penekanan yang kuat tentu saja dapat merusak lapisan gigi.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

Jadi, jangan lagi menyikat gigi terlalu keras.

Akan jauh lebih baik jika menyikat gigi dilakukan dengan penuh dengan kelembutan.

4. Bau mulut

Napas bau memang diakibatkan oleh kegagalan dalam pembersihkan mulut secara keseluruhan, tidak terbatas pada gigi saja.

Meski demikian, pembersihan atau penyikatan mahkota gigi yang tidak adekuat atau tepat juga dapat menimbulkan napas bau.

Sisa makanan yang terjebat di sela-sela gigi dan lubang gigi yang dipenuhi sisa makanan yang tidak dibersihkan oleh proses penyikatan dapat menjadi penyebab bau mulut.

Cara menyikat gigi yang benar

Jika menemukan tanda-tanda kesalahan dalam cara menyikat gigi, akan lebih baik jika Anda segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memperoleh saran cara menyikat gigi yang benar.

Baca juga: Kenali Sariawan yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut

Namun secara umum, berdasarkan anjuran American Dental Association, cara menyikat gigi yang benar dapat dipraktikan dengan langkah berikut:

  • Tempatkan bulu sikat gigi bersudut kira-kira 45 derajat menghadap gusi dan bersihkan seluruh permukaan depan gigi dengan gerakan ke atas dank e bawah (secara vertikal)
  • Bersihkan pula seluruh permukaan kunyah gigi belakang pada rahang atas dan bawah dengan gerakan maju-mundur
  • Bersihkan juga permukaan dalam gigi pada gigi-gigi depan maupun gigi belakang dengan gerakan vertikal
  • Terakhir, sikatlah bagian permukaan atas lidah untuk membersihkan permukaan lidah dari sisa-sisa makanan yang menempel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau