KOMPAS.com - Salah satu jenis kulit yang cukup umum adalah tipe kulit kombinasi.
Kendati cukup umum, banyak orang belum mengetahui ciri-ciri kulit kombinasi itu seperti apa.
Sehingga, mereka tidak menggunakan produk perawatan (skincare) yang tepat sesuai jenis kulitnya.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu kulit kombinasi, ciri-ciri kulit kombinasi, dan penyebab kulit kombinasi.
Baca juga: Cara Mengecilkan Pori-pori di Wajah
Hingga kini belum ada definisi universal dari para ahli dermatologi untuk merangkum gagasan kulit kombinasi itu seperti apa.
Ahli dermatologi sekaligus penulis buku The Skin Type Solution, Dr. Leslie Baumann menyebut, kulit kombinasi adalah jenis kulit antara berminyak dan kering.
"Kulit kombinasi artinya, kulit jadi kering saat cuaca dingin dan berminyak saat cuaca panas," ujar Baumann, saat berbicara kepala Today.
Berbeda dari Baumann, pendiri klinik estetika Day Dermatology and Aesthetics di New York AS, Dr. Doris Day, menyebut kulit kombinasi adalah kondisi kulit yang ditandai produksi minyak yang bervariasi di wajah.
Kendati tidak memberikan jawaban yang seragam, namun secara garis besar keduanya sepakat, kulit kombinasi berarti kondisi kulit di satu area tubuh bisa kering sekaligus berminyak.
Baca juga: Tips Memilih Sunscreen untuk Wajah Berminyak dan Berjerawat
Walupun bisa berubah-ubah, namun terdapat beberapa tanda yang pasti untuk menunjukkan jenis kulit Anda termasuk kombinasi.
Beberapa ciri-ciri kulit kombinasi yang umum di antaranya:
Dari beberapa ciri-ciri kulit kombinasi di atas, perubahan kondisi kulit lebih kerap dialami wanita yang masih memiliki siklus menstruasi.
Baca juga: 7 Bahan Masker Organik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Banyak faktor memengaruhi jenis kulit kita. Beberapa di antaranya:
Salah satu yang berperan besar adalah faktor genetika atau keturunan.
Faktor ini dapat menentukan jumlah minyak yang diproduksi kulit karena turut memengaruhi produksi sel.
Setiap orang juga memiliki kelenjar sebaceous yang berfungsi memproduksi minyak. Ukuran dan tingkat keaktifan kelenjar ini bisa berbeda-beda.
Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif dapat membuat produksi minyak berlebih dan bisa memicu kondisi kulit kombinasi.
Baca juga: 3 Cara Memilih Sabun Cuci Muka untuk Kulit Kering dan Bermasalah
Faktor lain yang memengaruhi kondisi kulit berminyak atau kering adalah hormon.
Ketidakseimbangan hormon dapat membuat produksi minyak berlebih, sehingga kulit cenderung berminyak.
Sebaliknya, saat wanita memasuki masa menopause, perubahan hormon membuat produksi minyak di kulit jadi berkurang, sehingga kulit cenderung kering.
Agar kulit kombinasi tak menimbulkan masalah, upayakan untuk menjaga keseimbangan perawatan kulit berminyak sekaligus kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.