Overuse merupakan penyebab nyeri otot lainnya.
Aktivitas fisik atau olahraga yang dilakukan dengan gerakan yang sangat cepat dan berlebih-lebihan, atau latihan beban yang tidak dilakukan secara bertahap sehingga melampaui kemampuan otot dapat memicu nyeri otot.
Hal itu dikarenakan, selain otot tidak siap menghadapinya, otot juga tidak mendapat kesempatan untuk beristirahat.
Baca juga: 5 Sifat Nyeri Dada yang Bukan Gejala Khas Penyakit Jantung
3. Kontraksi otot yang berlangsung terus-menerus
Kontraksi otot yang berlangsung terus-menerus juga bisa memicu terjadinya nyeri otot.
Kondisi ini sering terjadi pada orang yang sedang emosi, mengalami stres berat, atau postur
tubuh yang salah yang dipertahankan dalam jangka waktu lama.
Tanpa disadari, biasanya otot-otot di sekitar leher, bahu, dan pinggang mengalami ketegangan yang terus-menerus.
Melansir Mayo Clinic, secara fisiologis, setiap periode kontraksi otot harus diikuti oleh periode
relaksasi, sehingga darah mengalir kembali melalui pembuluh-pembuluh kapiler yang membawa oksigen baru dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang terakumulasi akibat kerja otot.
Kontraksi dan relaksasi yang terjadi secara bergantian memungkinkan aktivitas otot bebas dari rasa nyeri dan kelelahan.
Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Secara Alami
Kontraksi otot yang terus-menerus dapat menganggu siklus normal tersebut, di mana sirkulasi darah dalam otot menjadi tidak baik.
Akibatnya, oksigenasi otot tidak memadai sehingga terjadilah ischemia jaringan, termasuk kegagalan pada pembuangan sisa-sisa metabolisme (metabolit).
Kombinasi ischemia jaringan dan tertahannya metabolit, mengawali terjadinya proses peradangan jaringan yang pada akhirnya menimbulkan reaksi pada serabut-serabut otot dan
jaringan-jaringan di sekitarnya, sehingga muncul siklus nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika menjadi kronis, nyeri otott bisa juga mengganggu tidur, sehingga menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Berbagai terapi dapat mengatasi
nyeri otot, antara lain:
1. Terapi fisik atau fisioterapi