KOMPAS.com - Kulit kita memiliki lubang kecil bernama pori-pori atau folikel.
Pori-pori ini dapat tersumbat minyak, bakteri, sel kulit mati, dan kotoran.
Saat pori-pori tersumbat, jerawat bisa muncul di kulit. Apabila kondisi tersebut berulang, seseorang dikatakan jerawatan.
Jerawat biasanya muncul di wajah, dahi, dada, punggung atas, dan bahu.
Baca juga: 7 Bahan Masker Organik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Melansir Mayo Clinic, jerawat sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan.
Kendati demikian, masalah kulit ini bisa merusak penampilan, memengaruhi harga diri, sampai menyebabkan tekanan emosional.
Jerawat yang muncul di wajah dapat memengaruhi harga diri karena menimbulkan bekas luka atau jaringan parut permanen.
Berikut apa saja penyebab tumbuhnya jerawat di sejumah bagian tubuh:
Kulit kita dirancang lengkap dengan kelenjar minyak. Kelenjar kecil ini berada di dekat permukaan kulit dan menempel pada folikel.
Melansir NHS, kelenjar minyak bertugas melumasi rambut dan kulit agar tidak kering. Kelenjar ini menghasilkan minyak bernama sebum.
Pada orang yang rentan berjerawat, kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak sebum.
Sebum bisa bercampur dengan sel kulit mati dan menyumbat pori-pori.
Jika pori-pori tersumbat, folikel ini bisa menonjol ke luar, dan menciptakan komedo.
Bakteri yang hidup di sekitar kulit lalu menginfeksi folikel atau pori-pori yang tersumbat, serta memicu tumbuhnya jerawat.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Membandel Menurut Ahli Dermatologi
Penyebab jerawat pada remaja umumnya terkait peningkatan hormon testosteron.
Selama masa pubertas, hormon testosteron meningkat.
Hormon testosteron berperan dalam merangsang pertumbuhan alat kelamin pada laki-laki serta menjaga kekuatan otot dan tulang pada perempuan.
Kelenjar minyak saat sensitif terhadap perubahan hormon.
Alhasil saat kadar testosteron melonjak, kelenjar minyak turut memproduksi lebih banyak sebum atau minyak.
Baca juga: Jerawat Pustula: Penyebab dan Cara Menghilangkan
Jika orangtua atau anggota keluarga lain cenderung jerawatan, ada kemungkinan seseorang juga cenderung rentan berjerawat.
Salah satu penelitian mengungkapkan, jika kedua orangtua seseorang berjerawat, besar kemungkinan seseorang juga akan berjerawat.
Baca juga: Jerawat di Dagu: Penyebab dan Cara Menghilangkan
Jerawat pada orang dewasa lebih banyak dialami wanita ketimbang pria.
Kondisi tersebut dipengaruhi perubahan hormon yang dialami wanita.
Wanita mengalami perubahan hormon sesaat sebelum atau ketika menstruasi dan hamil.
Selain itu, perubahan hormon pada wanita juga bisa terkait penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Baca juga: Jerawat Hormonal: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Menghilangkan
Beberapa orang juga bisa mengalami jerawat karena produk kosmetik dan perawatan kulit (skincare).
Sejumlah produk kosmetik dan skincare mengandung bahan-bahan yang bisa menyumbat pori atau memicu alergi.
Pemilik kulit yang rentan jerawat perlu cermat memilih kosmetik dan skincare.
Pastikan hanya menggunakan produk yang nonkomedogenik atau tidak menyumbat pori-pori.
Baca juga: Cara Mengatasi Jerawat yang Meradang
Obat-obatan seperti jenis steorid, lithium, dan obat untuk mengatasi gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan jerawat.
Hindari sembarangan menghentikan pengobatan. Konsultasikan dengan dokter untuk mencari obat pengganti yang minim efek samping.
Baca juga: Masker Teh Hijau untuk Jerawat: Manfaat dan Cara Menggunakannya
Penggunaan barang tertentu yang menekan area kulit bisa jadi penyebab munculnya jerawat.
Beberapa barang yang bisa menyebabkan jerawat di antaranya topi, ikat kepala, masker, sampai ransel.
Jerawat ringan yang muncul sesekali umumnya bisa diatasi dengan produk perawatan kulit yang tersedia di pasaran.
Namun, untuk kasus yang membandel, cara menghilangkan jerawat membutuhkan perawatan medis khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.