KOMPAS.com - Puasa intermiten atau inttemittent fasting menjadi salah satu cara populer untuk menurunkan berat badan dengan cepat.
Puasa intermiten merupakan teknik diet dengan mengatur pola makan dalam rentang atau jendela waktu tertentu.
Ada beberapa metode puasa intermiten yang biasa dilakoni banyak orang, berikut metode tersebut:
1. Metode 16: 8
Metode ini menerapkan pembatasan waktu makan harian selama delapan jam dan puasa selama 16 jam.
2. Metode 5:2
Pola diet ini melibatkan pola makan biasa selama lima hari dalam satu minggu dan mebatasi asupan kalori sebanyak 500 kalori dalam dua hari.
3. Metode eat to stop
Metode ini melibatkan puasa 24 jam selama satu hingga dua kali seminggu. Setelah itu, kita bisa makan dengan normal tanpa perlu diet.
4. Puasa alternatif hari
Dalam metode ini, kita diwajibkan berpuasa dua hari sekali tetapi bisa makan apa pun yang kita inginkan di hari-hari non-puasa.
Baca juga: Anak-Anak Juga Bisa Terinfeksi Covid-19, Begini Cara Mencegahnya
Puasa intermiten dipercaya membuat tubuh mampu mengubah simpanan lemak untuk energi dan menurunkan asupan kalori secara keseluruhan.
Pada akhirnya, kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan berat badan secara signigikan.
Riset juga membuktikan, puasa intermiten membantu orang kehilangan delapan persen berat badannya hanya dalam delapan minggu.
Ahli diet dari Cleveland Clinic, Julia Zumpano, tidak menyarankan wanita menyusui untuk mempraktikan pola diet ini.