Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Karbohidrat Olahan dan Bahayanya bagi Tubuh

Kompas.com - 07/10/2020, 16:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tubuh memang memerlukan karbohidrat untuk mendapatkan energi.

Namun, jenis karbohidrat tertentu justru bisa membahayakan kesehatan kita.

Karbohidrat yang berasal dari makanan utuh biasanya kaya akan serat dan nutrisi yang baik untuk fungsi tubuh.

Sebaliknya, jenis karbohidrat olahan justru rendah nutrisi dan serat.

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan juga bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Itu sebabnya, ahli kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi karbohidrat olahan.

Baca juga: Pola Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

Mengenal karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan juga dikenal dengan sebutan karbohidrat sederhana. Biasanya, jenis karbohidrat ini muncul dalam dua tipe utama, yakni gula dan biji-bijian olahan.

Gula yang mengandung karbohidrat olahan antara lain sukrosa, sirup jagung, dan sirup agave.

Sedangkan biji-bijian olahan telah kehilangan sebagian besar serat dan gizinya, seperti dalam tepung putih atau gandum olahan.

Karbohidrat olahan juga kerap disebut kalori "kosong" karena kandungan serat, vitamin, dan mineralnya sangat minim.

Jenis karbohidrat ini juga cepat dicerna dan memiliki indeks glikemik yang tinggi.

Itu sebabnya, karbohidrat olahan seringkali menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin.

Jensi karbohidrat olahan bisa kite temui dalam makanan olahan, seperti tepung putih, roti, nasi putih, kue kering, soda, pasta, dan gula tambahan.

Efek karbohidrat olahan pada kesehatan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, karbohidrat olahan lebih cepat dicerna olah tubuh.

Akibatnya, mengonsumsi jenis karbohidrat ini akan menghasilkan lonjakan energi singkat.

Lonjakan energi singkat itu akan membuat kita kembali merasa lemas dan perlu mengonsumsi lebih banyak makanan agar kembali berenergi.

Akibatnya, asupan kalori dalam tubuh menjadi tinggi yang bisa memicu kenaikan berat badan.

Padahal, berat badan berlebih membuat kita berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan seperti:

  • penyakit jantung
  • diabetes tipe 2
  • stroke
  • hipertensi
  • asma
  • sakit punggung kronis
  • osteoartritis

Baca juga: Tips Diet dan Olahraga untuk Menghilangkan Lemak Perut

Tips mengurangi asupan karbohidrat olahan

Memang susah menghilangkan kebiasaan konsumsi karbohidrat olahan.

Namun, kita bisa melakukan langkah-langkah tertentu untuk membatasi asupan karbohidrat olahan.

Misalnya, saat ingin makanan manis kita bisa memilih buah segar daripada permen.

Ketika lapar, kita bisa mengganti asupan nasi putih dengan nasi merah.

Selain itu, hindari menambahkan gula ke makanan. Periksa label kemasan saat berbelanja untuk mengetahui komposisi makanan yang kita beli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau