KOMPAS.com - Umumnya, seseorang mengalami alergi karena makanan tertentu atau paparan zat kimia. Namun, adapula yang mengalami alergi karena cuaca dingin.
Alergi cuaca dingin biasanya hanya menimbulkan gejala ringan seperti gatal, ruam merah, atau bengkak di area tubuh tertentu.
Akan tetapi, alergi dingin juga bisa memicu anafilaksis yang mengancam nyawa.
Dalam istilah medis, alergi dingin biasanya disebut Cold urticaria.
Baca juga: 4 Cara Atasi Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
Cold urticaria bisa memicu rasa gatal dan pembengkakan di area tertentu, seperti bibir dan tangan.
Bahkan, alergi dingin juga bisa menyebabkan pingsan, jantung berdebar kencang, dan syok.
Tak jarang, alergi ini juga bisa memicu sesak napas karena adanya pembengkakan pada lidah dan tenggorokan.
Biasanya, cuaca yang berada di bawah empat derajat celcius bisa memicu gejala alergi.
Seseorang bisa mengalami reaksi alergi karena tubuh melepaskan histamin saat terkena paparan udara dingin.
Kondisi ini bisa dipicu oleh aktivitas luar ruangan saat cuaca dingin, berenang atau mandi air dingin, dan memasuki ruangan ber-AC.
Alergi ini biasanya terjadi pada orang dewasa muda, orang yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, misalnya hepatitis atau kanker.
Selain itu, mereka yang memiliki penyakit bawaan juga bisa mengalaminya.
Untuk mengetahui apakah kita alergi terhadap cuaca dingin, perhatikan kondisi kulit kita saat terpapar udara dingin.
Jika mengalami kemerahan, bengkak, dan gatal saat terpapar udara atau permukaan yang dingin, bisa jadi kita alergi terhadap cuaca dingin.
Dokter biasanya memastikan kondisi pasien dengan meletakan kantong plastik berisi es batu di bawah lengan.