KOMPAS.com - Stroke adalah serangan otak yang membuat pasokan darah ke bagian organ vital tersebut terganggu atau berkurang.
Ketika pasokan darah ke otak terhambat karena jalur pembuluh darah tersumbat atau pecah, jaringan otak bakal kekurangan oksigen dan nutrisi.
Dampaknya, sejumlah sel-sel di otak akan mati dan menimbulkan beragam gejala penyakit.
Baca juga: Cara Mengatasi Stroke Ringan
Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala stroke di antaranya:
Jika ada beberapa gejala stroke di atas, segara cari pertolongan medis darurat.
Setiap menit berarti. Semakin terlambat penanganan stroke, potensi kerusakan otak akan semakin besar.
Baca juga: Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan
Mengingat bahaya stroke yang bisa mengancam jiwa, kenali beberapa penyebab stroke dan faktor risikonya yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
Melansir WebMD, penyebab stroke paling umum adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Diskusikan dengan dokter apabila hasil pengukuran tekanan darah kerap di atas 140/90 mmHg.
Baca juga: 6 Wilayah Ini Mulai Masuk Musim Kemarau pada April 2025, Mana Saja?
Apabila tidak dikontrol, kondisi tersebut lambat laun bisa menyebabkan stroke sampai serangan jantung.
Pasalnya, nikotin yang terkandung dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah naik.
Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor
Tak berhenti di situ, asap rokok juga bisa meningkatkan penumpukan lemak di pembuluh darah arteri.
Selain itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi tembakau juga dapat membuat darah menggental dan mudah menggumpal.
Beberapa jenis penyakit jantung juga bisa jadi biang penyakit stroke.
Kerusakan katup jantung dan gangguan irama jantung merupakan penyebab stroke menyerang kalangan orang tua.
Stroke juga bisa terjadi saat pembuluh darah arteri tersumbat lemak.
Baca juga: Apakah Penderita Stroke Bisa Kembali Hidup Normal?
Gula darah tinggi atau penyakit diabetes bisa jadi penyebab stroke secara langsung dan tidak langsung.
Seperti diketahui, penderita penyakit gula darah tinggi (diabetes) umumnya menderita tekanan darah tinggi dan punya berat badannya berlebih.
Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit stroke. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah dan memicu stroke.
Baca juga: Didit Hediprasetyo, Anak Prabowo yang Luwes Rajut Komunikasi Politik
Penderita diabetes yang terserang stroke saat gula darahnya tinggi kemungkinan besar mengalami cedera otak yang lebih parah.
Untuk itu, kontrol berat badan berlebih demi menurunkan risiko stroke.
Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia per 1 April 2025
Coba bangun kebiasaan sehat dengan berolahraga ringan seperti jalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang dapat menjadi penyebab stroke.
Sejumlah obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah terkadang dapat menyebabkan stroke.
Selain itu, studi menunjukkan obat terapi hormon untuk mengurangi ketidaknyamanan menopause dan pengontrol kehamilan juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai
Serangan stroke kini tak pandang usia. Bayi dalam kandungan sampai kalangan lansia tak luput dari serangan penyakit yang bisa memicu disabilitas ini.
Namun, umumnya peluang menderita stroke meningkat seiring bertambahnya usia.
Risiko mengalami stroke jadi lebih besar setelah usia menginjak 55 tahun.
Baca juga: Mayat Perempuan di Sungai Code Bantul Ternyata Remaja 22 Tahun asal Wonogiri
Jika Anda memiliki orangtua atau kerabat yang menderita stroke, ada kemungkinan Anda juga mengalaminya.
Stroke dapat diturunkan dari keluarga karena beberapa stroke disebabkan kelainan genetik yang menghalangi aliran darah ke otak.
Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Penyebab stroke juga dapat dipengaruhi faktor jenis kelamin tertentu.
Di usia yang sama, pria cenderung memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi ketimbang wanita.
Namun, wanita cenderung mengalami stroke di usia lebih tua ketimbang pria. Dengan demikian, tingkat kepulihannya jadi lebih kecil.
Baca juga: Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?
Orang yang berasal dari Asia Selatan, Afrika, atau Karibia lebih berisiko terkena stroke.
Pasalnya, orang dari ras tersebut cenderung menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.
Beberapa penyebab stroke di atas seperti faktor usia, jenis kelamin, keluarga, atau ras tertentu memang tidak bisa dikontrol.
Namun, Anda bisa mengendalikan faktor lain seperti tekanan darah, kadar gula darah, sampai berat badan untuk mencegah penyakit stroke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Food
Brandzview
Health
Cek fakta
Tekno
Cek fakta
Brandzview
Lifestyle
Tekno
News
News
Tekno
Prov
Prov