Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2020, 12:12 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah serangan otak yang membuat pasokan darah ke bagian organ vital tersebut terganggu atau berkurang.

Ketika pasokan darah ke otak terhambat karena jalur pembuluh darah tersumbat atau pecah, jaringan otak bakal kekurangan oksigen dan nutrisi.

Dampaknya, sejumlah sel-sel di otak akan mati dan menimbulkan beragam gejala penyakit.

Baca juga: Cara Mengatasi Stroke Ringan

Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala stroke di antaranya:

  • Bingung
  • Susah bicara atau mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas maksudnya
  • Sulit memahami apa yang disampaikan orang lain
  • Wajah, lengan, atau kaki terasa kebas atau mati rasa
  • Salah satu sisi mulut tidak simetris saat digunakan untuk tersenyum
  • Penglihatan tiba-tiba kabur atau gelap
  • Sakit kepala mendadak dan parah disertai muntah
  • Susah berjalan dan kehilangan keseimbangan

Jika ada beberapa gejala stroke di atas, segara cari pertolongan medis darurat.

Setiap menit berarti. Semakin terlambat penanganan stroke, potensi kerusakan otak akan semakin besar.

Baca juga: Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan

Mengingat bahaya stroke yang bisa mengancam jiwa, kenali beberapa penyebab stroke dan faktor risikonya yang perlu diwaspadai sebagai berikut:

1. Tekanan darah tinggi

Melansir WebMD, penyebab stroke paling umum adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Diskusikan dengan dokter apabila hasil pengukuran tekanan darah kerap di atas 140/90 mmHg.

Apabila tidak dikontrol, kondisi tersebut lambat laun bisa menyebabkan stroke sampai serangan jantung.

2. Merokok

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Kebiasaan merokok dan mengunyah tembakau dapat meningkatkan risiko seseorang terserang stroke.

Pasalnya, nikotin yang terkandung dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah naik.

Tak berhenti di situ, asap rokok juga bisa meningkatkan penumpukan lemak di pembuluh darah arteri.

Selain itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi tembakau juga dapat membuat darah menggental dan mudah menggumpal.

3. Penyakit jantung

Beberapa jenis penyakit jantung juga bisa jadi biang penyakit stroke.

Kerusakan katup jantung dan gangguan irama jantung merupakan penyebab stroke menyerang kalangan orang tua.

Stroke juga bisa terjadi saat pembuluh darah arteri tersumbat lemak.

Baca juga: Apakah Penderita Stroke Bisa Kembali Hidup Normal?

4. Gula darah tinggi

Gula darah tinggi atau penyakit diabetes bisa jadi penyebab stroke secara langsung dan tidak langsung.

Seperti diketahui, penderita penyakit gula darah tinggi (diabetes) umumnya menderita tekanan darah tinggi dan punya berat badannya berlebih.

Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit stroke. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah dan memicu stroke.

Penderita diabetes yang terserang stroke saat gula darahnya tinggi kemungkinan besar mengalami cedera otak yang lebih parah.

5. Berat badan berlebih

ilustrasi berat badan tak kunjung turunSHUTTERSTOCK ilustrasi berat badan tak kunjung turun
Seseorang jadi lebih rentan terserang stroke apabila berat badannya di atas batas ideal.

Untuk itu, kontrol berat badan berlebih demi menurunkan risiko stroke.

Coba bangun kebiasaan sehat dengan berolahraga ringan seperti jalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.

6. Efek samping obat tertentu

Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang dapat menjadi penyebab stroke.

Sejumlah obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah terkadang dapat menyebabkan stroke.

Selain itu, studi menunjukkan obat terapi hormon untuk mengurangi ketidaknyamanan menopause dan pengontrol kehamilan juga dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai

7. Usia

Serangan stroke kini tak pandang usia. Bayi dalam kandungan sampai kalangan lansia tak luput dari serangan penyakit yang bisa memicu disabilitas ini.

Namun, umumnya peluang menderita stroke meningkat seiring bertambahnya usia.

Risiko mengalami stroke jadi lebih besar setelah usia menginjak 55 tahun.

8. Berasal dari keluarga penderita stroke

Ilustrasi strokevadimguzhva Ilustrasi stroke
Faktor keturunan juga bisa jadi penyebab stroke menyerang seseorang.

Jika Anda memiliki orangtua atau kerabat yang menderita stroke, ada kemungkinan Anda juga mengalaminya.

Stroke dapat diturunkan dari keluarga karena beberapa stroke disebabkan kelainan genetik yang menghalangi aliran darah ke otak.

9. Jenis kelamin

Penyebab stroke juga dapat dipengaruhi faktor jenis kelamin tertentu.

Di usia yang sama, pria cenderung memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi ketimbang wanita.

Namun, wanita cenderung mengalami stroke di usia lebih tua ketimbang pria. Dengan demikian, tingkat kepulihannya jadi lebih kecil.

Baca juga: Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?

10. Ras tertentu

Orang yang berasal dari Asia Selatan, Afrika, atau Karibia lebih berisiko terkena stroke.

Pasalnya, orang dari ras tersebut cenderung menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Beberapa penyebab stroke di atas seperti faktor usia, jenis kelamin, keluarga, atau ras tertentu memang tidak bisa dikontrol.

Namun, Anda bisa mengendalikan faktor lain seperti tekanan darah, kadar gula darah, sampai berat badan untuk mencegah penyakit stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau