KOMPAS.com - Menopause adalah masa yang menandai berakhirnya siklus haid wanita.
Wanita disebut mengalami menopause saat sudah melewati 12 bulan tanpa haid.
Menopause atau yang dikenal sebagai mati haid adalah proses biologis alami.
Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?
Menurut Mayo Clinic, umur wanita menopause bisa berbeda-beda, tergantung faktor genetika dan kondisi ovarium. Umumnya wanita mulai menopause di usia 40 tahunan atau 50 tahunan.
Beberapa wanita mengalami menopause lebih awal setelah menjalani operasi pengangkatan rahim atau menjalani pengobatan tertentu seperti terapi kanker.
Sebelum memasuki masa menopause, wanita lebih dulu memasuki fase pramenopause, di mana kadar hormon seks berangsur-angsur turun.
Perubahan tersebut biasanya disertai gejala menopause beberapa bulan atau tahun sebelum mati haid tiba. Berikut beberapa tanda-tanda menopause yang lazim dialami wanita:
Melansir WebMD, gejala menopause yang paling banyak dialami wanita adalah siklus menstruasi mulai tidak teratur.
Siklus haid tersebut bisa lebih dari sekali sebulan, terlambat beberapa bulan, berlangsung lebih lama, atau sangat singkat.
Saat haid mulai tidak teratur, masih ada kemungkinan bagi wanita untuk hamil, namun peluangnya relatif kecil.
Selain terkait menopause, haid tidak teratur juga bisa dipengaruhi efek samping obat kemoterapi kanker, stres, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil
Tanda-tanda menopause pada wanita lainnya yakni timbulnya rasa panas tanpa alasan yang jelas.
Terkadang, kulit wanita sampai memerah dan jantungnya berdetak dengan cepat.
Selain itu, keringat juga muncul di malam hari. Rasa kegerahan ini acapkali sampai bikin terbangun.
Rasa panas atau gerah gejala menopause ini sangat bervariasi di antara para wanita.
Ada yang merasakannya sebentar, lama, ringan, parah, atau tidak mengalaminya sama sekali.
Namun, terkadang ciri-ciri menopause ini juga dirasakan wanita sampai beberapa tahun wanita mengalami mati haid.
Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita
Kondisi ini dipengaruhi rasa tidak nyaman seperti sering berkeringat di malam hari.
Jika masalah susah tidur ini sampai mengurangi kualitas hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dookter.
Perubahan hormon yang terjadi menjelang menopause dapat memengaruhi suasana hati menjadi murung.
Jika wanita punya riwayat gangguan kecemasan atau depresi, gejala menopause terkait suasana hati ini bisa menjadi lebih parah.
Apabila gangguan suasana hati ini berlangsung selama beberapa minggu, diskusikan dengan dokter.
Baca juga: Berapa Lama Telat Haid yang Normal?
Saat memasuki masa mati haid, tanda-tanda menopause yang kerap dialami wanita salah satunya juga sering lupa.
Hal yang perlu diingat, sering lupa bukan semata terkait menopause. Stres juga bisa menyebabkan gangguan memori.
Tanda-tanda menopause yang kerap dialami wanita lainnya yakni jadi kurang bergairah.
Di sekitar masa menopause, beberapa wanita cenderung kurang berminat pada seks dan susah terangsang.
Kondisi ini dipengaruhi perubahan fisik seperti vagina jadi lebih kering dan seks terasa kurang nyaman.
Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan pelumas vagina saat berhubungan intim.
Baca juga: Vagina Kering: Penyebab dan Cara Mengatasi
Ciri-ciri menopause pada wanita juga meliputi perubahan fisik. Wanita yang akan menopause secara alami kulitnya akan lebih kering dan rambutnya lebih tipis.
Beberapa wanita juga mengalami kenaikan berat badan selama menopause. Tubuh wanita berubah jadi memiliki lebih banyak lemak di sekitar pinggang.
Selain itu, wanita yang akan memasuki masa mati haid juga kerap mengeluhkan sakit sendi, sendi kaku, sampai susah bergerak.
Kendati kurang nyaman, wanita tetap perlu aktif bergerak demi menjaga kebugaran tubuhnya.
Tanda-tanda menopause pada wanita sangat bervariasi, atau berbeda-beda satu sama lain. Bahkan, ada wanita yang tidak merasakannya sama sekali.
Jika gejala menopause menimbulkan rasa tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.