Untuk mencegah efek samping dan mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya ikuti saran dokter dalam mengonsumsinya.
Antibiotik adalah obat yang bekerja efektif untuk jenis penyakit tertentu. Namun, beberapa antibiotik yang saat ini beredar sudah mulai berkurang efektivitasnya karena adanya peningkatan resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri tidak dapat lagi dikendalikan atau dimatikan oleh antibiotik tertentu.
Hal ini membuat manfaat antibiotik tak lagi bisa bekerja untuk mengatasi kondisi tertentu.
Saat kita minum antibiotik, bakteri yang sensitif terhadap kandungan antibiotik tersebut akan dieliminasi.
Bakteri yang bertahan selama pengobatan antibiotik seringkali kebal terhadap antibiotik tersebut.
Biasanya, bakteri yang kebal terhadap antibiotik memiliki karakteristik unik yang mencegah pengaruh efek antibitoik pada tubuh bakteri.
Baca juga: Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya
Seperti kebanyakan obat lainnya, antibiotik dapat menyebabkan efek samping.
Efek samping yang ditimbulkan bisa berdampak ringan hingga mengancam jiwa.
Pada orang dengan kondisi tertentu - seperti bayi, orang tua, penderita penyakit ginjal atau hati, wanita hamil atau menyusui, dosis antibiotik mungkin perlu disesuaikan berdasarkan kondisi tubuh.
Selain itu, beberapa jenis obat juga bisa berinteraksi dengan antibiotik. Itu sebabnya, penggunaan antibiotik tidak bisa sembarangan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan