Oatmeal kemasan mungkin mengandung bahan pengisi seperti tepung atau gula, yang tidak akan bermanfaat bagi tubuh.
3. Teh hijau
Sebuah studi pada 2015 di World Journal of Gastroenterology mencatat bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan, melawan stres oksidatif, dan mengurangi tanda-tanda nonalcohplic fatty liver disease (NAFLD) atau penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
Namun, studi tersebut mencatat bahwa belum ada rekomendasi khusus bagi orang dengan penyakit perlemakan hati untuk mengonsumsi teh atau ekstrak teh, namun kaitannya dengan kesehatan hati cukup menjanjikan.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
4. Bawang putih
Menambahkan bawang putih ke dalam makanan juga dapat membantu menstimulasi hati.
Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan di jurnal Advanced Biomedical Research mencatat bahwa konsumsi bawang putih mengurangi berat badan dan kandungan lemak pada orang dengan penyakit perlemakan hati non-alkoholik, tanpa perubahan pada massa tubuh tanpa lemak.
Ini jelas menguntungkan, karena kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor penyebab penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
5. Buah beri
Banyak buah beri hitam, seperti blueberry, raspberry, dan cranberry, mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang dapat membantu melindungi hati dari kerusakan.
Seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi di World Journal of Gastroenterology, di mana makan buah beri secara teratur juga dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 12 Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Kulit
6. Anggur
Studi yang dimuat dalam World Journal of Gastroenterology melaporkan bahwa anggur, jus anggur, dan biji anggur kaya akan antioksidan yang dapat membantu hati dengan mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan hati.
Makan anggur berbiji utuh adalah cara sederhana untuk menambahkan senyawa ini ke dalam makanan.
Suplemen ekstrak biji anggur juga dapat memberikan antioksidan. Namun, penggunaan suplemen akan lebih baik jika dam pengawasan dokter.
7. Grapefruit
Sebuah studi yang diterbitkan World Journal of Gastroenterology juga menyebut grapefruit sebagai makanan yang bermanfaat.
Grapefruit mengandung dua antioksidan utama, yakni naringin dan naringenin.
Antioksidan ini dapat membantu melindungi hati dari cedera dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel hati.
Senyawa tersebut juga dapat mengurangi penumpukan lemak di hati dan meningkatkan enzim yang membakar lemak.
Ini mungkin membuat grapefruit menjadi makanan yang berguna dalam perang melawan penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang
8. Makanan nabati
Sebuah studi pada 2015 yang muncul di jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine melaporkan bahwa sejumlah besar makanan nabati dapat membantu hati.
Ini termasuk: