Senyawa ini dapat membantu mengatur sistem kekebalan dan melawan peradangan, dan beta-gluk mungkin sangat membantu dalam melawan diabetes dan obesitas.
Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
Ulasan tersebut juga mencatat bahwa beta-glukan dari gandum tampaknya membantu mengurangi jumlah lemak yang disimpan di hati pada tikus, yang juga dapat membantu melindungi hati.
Namun, studi klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.
Orang yang ingin menambahkan oatmeal ke dalam makanan lebih baik mencari oat utuh daripada oatmeal kemasan.
Oatmeal kemasan mungkin mengandung bahan pengisi seperti tepung atau gula, yang tidak akan bermanfaat bagi tubuh.
3. Teh hijau
Sebuah studi pada 2015 di World Journal of Gastroenterology mencatat bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan, melawan stres oksidatif, dan mengurangi tanda-tanda nonalcohplic fatty liver disease (NAFLD) atau penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
Namun, studi tersebut mencatat bahwa belum ada rekomendasi khusus bagi orang dengan penyakit perlemakan hati untuk mengonsumsi teh atau ekstrak teh, namun kaitannya dengan kesehatan hati cukup menjanjikan.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
4. Bawang putih
Menambahkan bawang putih ke dalam makanan juga dapat membantu menstimulasi hati.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan