Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Alpukat
  • Pisang
  • Bit dan jus bit
  • Brokoli
  • Beras merah
  • Wortel
  • Ara
  • Sayuran hijau seperti kangkung dan sawi
  • Lemon
  • Pepaya
  • Semangka

Orang harus makan makanan ini sebagai bagian dari diet yang utuh dan seimbang.

Baca juga: 9 Buah yang Bagus untuk Penderita Diabetes

10. Ikan berlemak

Sebuah studi dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan, bahwa mengonsumsi ikan berlemak maupun suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi gejala atau dampak dari kondisi seperti penyakit perlemakan hati non-alkoholik.

Hal ini dikarenakan, ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3, yaitu lemak baik yang dapat membantu mengurangi peradangan.

Lemak ini mungkin sangat membantu di hati, karena tampaknya mencegah penumpukan lemak berlebih dan menjaga tingkat enzim di hati.

Studi tersebut merekomendasikan makan ikan berminyak dua kali atau lebih setiap minggu.

Jika tidak mudah memasukkan ikan berlemak seperti herring atau salmon ke dalam menu makanan, coba konsumsi suplemen minyak ikan setiap hari.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Omega 3 Tinggi

10. Kacang-kacangan

Studi yang sama mengatakan bahwa makan kacang mungkin merupakan cara sederhana lain untuk menjaga kesehatan hati dan melindungi tubuh dari serangan penyakit perlemakan hati non-alkoholik.

Kacang-kacangan pada umumnya mengandung asam lemak tak jenuh, vitamin E, dan antioksidan.

Berbagai senyawa ini dapat membantu mencegah penyakit perlemakan hati non-alkoholi, serta mengurangi peradangan dan stres oksidatif.

Makan segenggam kacang, seperti kenari atau almond, setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan hati.

Namun, di sisi lain, siapa saja harus memastikan untuk tidak makan terlalu banyak, karena kacang-kacangan mengandung kalori tinggi.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

11. Minyak zaitun

Minyak zaitun dianggap sebagai lemak sehat karena banyak manfaatnya bagi kesehatan, termasuk efek positif pada jantung dan kesehatan metabolisme.

Tak hanya itu, minyak zaitun juga memiliki efek positif pada hati.

Melansir Health Line, sebuah studi kecil pada 11 orang dengan penyakit perlemakan hati non-alkoholik menemukan bahwa mengonsumsi satu sendok teh (6,5 ml) minyak zaitun per hari meningkatkan enzim hati dan kadar lemak.

Kebiasaan ini juga dapat meningkatkan kadar protein yang terkait dengan efek metabolik positif.

Para peserta juga mengalami lebih sedikit penumpukan lemak dan aliran darah yang lebih baik di hati.

Beberapa penelitian yang lebih baru menemukan efek serupa dari konsumsi minyak zaitun pada manusia, termasuk lebih sedikit penumpukan lemak di hati, peningkatan sensitivitas insulin, dan peningkatan kadar enzim hati dalam darah.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Penumpukan lemak di hati adalah bagian dari tahap pertama penyakit hati.

Oleh karena efek positifnya pada lemak hati serta aspek kesehatan lainnya, minyak zaitun baik dijadikan sebagai bagian penting dari diet sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com