Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Kompas.com - 28/10/2020, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tugas utama ginjal adalah membuang limbah dari darah dan mengembalikan darah yang sudah dibersihkan kembali ke tubuh.

Dengan demikian, gagal ginjal berarti ginjal tidak lagi mampu mengeluarkan limbah dan menjaga kadar cairan dan garam yang dibutuhkan tubuh.

Jika tidak ditangani dengan terapi pengganti ginjal, salah satunya cuci darah, kondisi gagal ginjal bisa berbahaya, yakni sampai menganjam jiwa.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Diabetes bisa sebabkan gagal ginjal

Melansir Better Health, salah satu penyebab gagal ginjal adalah penyakit diabetes melitus, suatu kondisi yang ditandai dengan kadar glukosa (gula) darah yang tinggi.

Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak jutaan unit penyaringan kecil di dalam setiap ginjal.

Di mana, tingginya gula darah bisa membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan kadar gula tersebut menjadi urine.

Jika kondisi ini dibiarkan terjadi dalam waktu lama, maka ginjal dapat mengalami kerusakan dan perlahan-lahan kehilangan fungsinya untuk menyaring limbah atau racun.

Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

Selain itu, penyakit diabetes juga dapat menimbulkan kerusakan saraf di dalam tubuh, termasuk dalam pengaturan kandung kemih.

Apabila tubuh sampai kesulitan mengosongkan kandung kemih, tekanan yang dihasilkan dari kandung kemih yang penuh alhasil bisa melukai ginjal dan berisiko mengembangkan infeksi.

Sekitar 20 hingga 30 persen penderita diabetes dilaporkan mengembangkan penyakit ginjal (nefropati diabetik), meskipun tidak semuanya akan berkembang menjadi gagal ginjal.

Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Seseorang dengan penyakit diabetes memang menjadi lebih rentan terhadap nefropati entah mereka menggunakan insulin maupun tidak.

Tingginya risiko terkena nefropati diabetik ini berbanding lurus dengan lamanya waktu seseorang menderita diabetes.

Artinya, semakin lama seseorang menderita diabetes, maka kian besar juga peluangnya untuk terkena penyakit ginjal.

Nama lain untuk nefropati diabetik adalah glomerulosklerosis diabetik.

Penderita diabetes juga berisiko mengalami masalah ginjal lainnya, termasuk penyempitan pembuluh darah ke ginjal yang disebut stenosis arteri renalis atau penyakit renovaskular.

Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Gejala gagal ginjal

Merangkum Mayo Clinic, bagi penderita diabetes, masalah ginjal biasanya muncul saat pemeriksaan oleh dokter.

Terkadang, seseorang dapat menderita diabetes tipe 2 tanpa menyadarinya. Ini berarti kadar gula darah tinggi yang tidak terkendali mungkin secara perlahan dapat merusak ginjal mereka.

Pada awalnya, satu-satunya tanda adalah kadar protein yang tinggi dalam urine, tetapi ini tidak menunjukkan gejala.

Mungkin perlu waktu bertahun-tahun sebelum ginjal rusak parah, sehingga menimbulkan gejala.

Beberapa gejala gagal ginjal yang bisa terjadi akibat diabates mungkin termasuk:

  • Retensi cairan berupa pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tangan atau mata
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Sesak napas
  • Meningkatnya kebutuhan untuk buang air kecil
  • Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Gatal yang terus-menerus

Jika Anda menderita diabetes, kunjungi dokter setiap tahun untuk tes urine yang mendeteksi protein dan tes untuk memeriksa kadar kreatinin dalam darah Anda.

Tes ini membantu menentukan seberapa baik ginjal berfungsi.

Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau