Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2020, 14:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Pengidap diabetes tipe 2 juga disarankan untuk melakukan latihan kekuatan selama dua hari berturut-turut setiap minggu.

Dalam melakukan olahraga tersebut, pastikan untuk menggabungkan semua kelompok otot utama, termasuk lengan, kaki, pinggul, dada, bahu, perut, dan punggung.

Jika Anda lebih suka latihan Anda sedikit lebih menuntut fisik, Anda dapat menargetkan olahraga aerobik intensitas tinggi selama satu jam 15 menit.

Olahraga aerobik dengan intensitas kuat di antaranya, termasuk berlari, bersepeda di medan berbukit, atau mendaki bukit.

Sebagai aturan umum, satu menit latihan aerobik intensitas tinggi kurang lebih sama dengan dua menit latihan aerobik intensitas sedang.

3. Perhatikan kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol selalu

Diabetes tipe 2 biasanya dikaitkan dengan tingkat tekanan darah, gula darah, dan kolesterol yang tinggi atau tidak seimbang.

Jadi, sebaiknya pantau level ketiganya sesering mungkin.

Dokter harus memeriksanya secara teratur, tetapi Anda juga dapat memeriksa tekanan darah dan kadar gula darah di rumah dengan alat yang tersedia.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Jika Anda memutuskan untuk membeli alat, akan lebih baik bawalah juga ke dokter, sehingga mereka dapat memeriksanya untuk kualitas alat tersebut dan memastikan Anda menggunakannya dengan benar. 

Konsultasikan juga dengan dokter tentang waktu dan frekuensi yang mereka rekomendasikan untuk pemeriksaan glukosa darah dalam kasus diabetes Anda.

Kemudian mulailah merekam semua data Anda dalam buku atau jurnal, dan bawa catatan Anda untuk diperiksa dengan dokter di setiap pemeriksaan.

4. Kelola stres

Tingkat stres yang meningkat seringkali dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung jika Anda menderita diabetes.

Jika Anda merasa stres atau cemas terus-menerus, ada sejumlah teknik sederhana yang dapat Anda pelajari sendiri untuk membantu meredakan stres.

Baca juga: 4 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Pernapasan dalam, meditasi, dan latihan relaksasi otot progresif semuanya mudah dipelajari dan dapat dilakukan dalam 10 menit atau kurang.

Jika perlu, bicarakan dengan dokter Anda tentang jenis latihan pengurangan stres mana yang paling efektif untuk Anda.

5. Berhenti merokok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com