Pasalnya, keputihan patologis (abnormal) dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu.
Baca juga: 13 Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks
Salah satu penyebab keputihan abnormal paling sering adalah adanya infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti infeksi bakteri (vaginitis), infeksi jamur (candidiasis), dan infeksi parasit (trikomoniasis).
Keputihan yang tidak normal juga bisa menjadi gejala infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS) tertentu.
Karena dapat menyebar ke rahim, ovarium, dan saluran tuba, serta dapat ditularkan ke pasangan seksual, deteksi dini dan pengobatan IMS sangat penting untuk dilakukan.
Melansir Mayo Clinic, gejala keputihan abnormal yang perlu diperhatikan di antaranya, yakni:
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Pada kondisi keputihan abnormal inilah, kaum wanita disarankan untuk menjadwalkan kunjungan ke dokter.
Sebagai informasi, keputihan abnormal jarang terjadi pada remaja putri prapubertas dan wanita yang telah menopause.
Merangkum Health Line, jenis pengobatan keputihan sangat bergantung dari penyebab keputihan yang terjadi.
Karena bagaimana pun juga, keputihan tidak normal bukanlah gejala dari satu infeksi atau kondisi kesehatan.
Oleh sebab itu, dokter perlu meninjau gejala pasien dan mungkin melakukan tes untuk menentukan penyebab keputihan yang tidak biasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.