KOMPAS.com - Pernah merasa seolah sakit parah namun ketika diperiksa dokter tak ada keanehan atau gangguan apapun?
Bisa jadi, hal itu merupakan gejala psikosomatis. Psikosomatis adalah kondisi yang membuat penderitanya seolah mengalami gejala fisik yang nyata karena pengaruh pikiran dan emosi.
Penyakis psikosomatis terjadi karena stres emosional yang menyebabkan rasa sakit fisik atau gejala lain.
Banyak orang mengira psikosomatis adalah khayalan atau hanya ada di pikiran penderitanya saja.
Kenyataanya, gejala fisik psikosomatis itu nyata dan memerlukan pengobatan yang sama dengan penyakit lainnya.
Baca juga: Sakit Leher saat Bangun Tidur, Begini Solusinya
Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan detak jantung serta tekanan darah meningkat.
Meningkatnya adrenalin dan kortisol juga bisa menekan sistem pencernaan dan memengaruhi sistem kekebalan.
Hal ini bertujuan agar tubuh memiliki banyak energi untuk melawan stres. Setelah penyebab stres hilang, tubuh akan kembali ke kondisi rileks.
Jika stres terus-menerus terjadi, organ dan fungsi tubuh bisa mengalami efek samping.
Apalagi, kecemasan dna depresi bisa menurunkan toleransi tubuh terhadap rasa sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.