KOMPAS.com - Meningitis adalah peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Melansir Mayo Clinic, pembengkakan akibat meningitis biasanya memicu tanda dan gejala, seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.
Beberapa kasus meningitis dapat membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu.
Baca juga: 7 Gejala Meningitis pada Bayi dan Cara Memastikan Penyebabnya
Tapi, yang lain bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan antibiotik darurat.
Oleh sebab itu, segera cari perawatan medis jika Anda mencurigai seseorang menderita meningitis.
Perawatan dini meningitis dapat mencegah komplikasi serius.
Melansir Health Line, infeksi virus dan bakteri adalah penyebab meningitis yang paling umum.
Selain virus dan bakteri, meningitis juga bisa disebabkan oleh hal lain.
Misalnya, kriptokokus yang disebabkan oleh infeksi jamur, dan karsinomatosa yang berhubungan dengan kanker.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beragam penyebab meningitis yang layak diwaspadai:
Meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum.
Virus dalam kelompok enterovirus menyebabkan 85 persen kasus. Ini lebih sering terjadi selama musim panas dan musim gugur.
Baca juga: Gejala Awal Meningitis dan Flu Mirip, Ini Bedanya
Berikut jenis virusnya:
Virus dalam kategori enterovirus dilaporkan telah menyebabkan sekitar 10 hingga 15 juta infeksi per tahun. Namun, hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi virus tersebut yang akan mengembangkan meningitis.
Virus lain yang dapat menyebabkan meningitis, yakni:
Baca juga: Meningitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Meningitis virus biasanya hilang tanpa pengobatan. Namun, beberapa kasus memang perlu diobati.
Meningitis bakeri menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu.
Infeksi bakteri penyebab meningitis ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Antara 5 hingga 40 persen anak-anak dan 20 hingga 50 persen orang dewasa dengan kondisi ini dilaporkan meninggal dunia. Ancaman meningitis bakteri ini nyata bahkan dengan perawatan yang tepat.
Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan meningitis bakterial adalah:
Baca juga: Pentingnya Vaksin Meningitis Bagi Calon Jemaah Umrah dan Haji
Meningitis jamur adalah jenis meningitis yang langka.
Jenis meningitis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh manusia dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih mungkin mengembangkan meningitis jamur. Ini termasuk orang dengan kanker atau HIV.
Jamur paling umum yang terkait dengan meningitis jamur meliputi:
Baca juga: 19 Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami
Jenis meningitis parasit lebih jarang terjadi daripada meningitis virus atau meningitis bakteri.
Meningitis parasit disebabkan oleh parasit yang dapat ditemukan di tanah, feses, dan pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, serta unggas.
Salah satu jenis meningitis parasit yang bisa menyerang manusia, yakni meningitis eosinofilik (EM).
Tiga parasit utama yang bertanggung jawab atas terjadinya meningitis eosinofilik adalah:
Meningitis parasit tidak ditularkan dari orang ke orang.
Sebaliknya, parasit ini menginfeksi hewan atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia.
Jika telur parasit atau parasit tertelan, infeksi dapat terjadi.
Baca juga: Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
5. Meningitis tidak menular
Meningitis non-infeksius bukanlah infeksi.
Sebaliknya, meningitis ini adalah jenis meningitis yang disebabkan oleh kondisi atau perawatan medis lain.
Penyebab meningitis tidak menular, termasuk:
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya
Orang dengan dugaan meningitis biasanya perlu menjalani tes di rumah sakit dan mungkin perlu tinggal di rumah sakit untuk perawatan.
Tes di rumah sakit
Melansir NHS, beberapa tes dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis dan memeriksa apakah kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Tes ini mungkin termasuk:
Karena meningitis bakteri bisa sangat serius, pengobatan dengan antibiotik biasanya akan dimulai sebelum diagnosis dipastikan dan akan dihentikan nanti jika tes menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh virus.
Perawatan di rumah sakit
Perawatan di rumah sakit akan dianjurkan pada semua kasus meningitis bakterial.
Hal itu dikarenakan, kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius dan memerlukan pemantauan ketat.
Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Meningitis virus yang parah juga dapat dirawat di rumah sakit.
Perawatan termasuk:
Orang dengan meningitis mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, dan dalam kasus tertentu perawatan mungkin diperlukan selama beberapa minggu.
Perawatan tambahan dan dukungan jangka panjang juga mungkin diperlukan jika terjadi komplikasi meningitis, seperti gangguan pendengaran.
Baca juga: 7 Gejala Radang Otak yang Perlu Diwaspadai
Perawatan di rumah
Biasanya penderita meningitis dapat pulang dari rumah sakit jika hanya megalami meningitis ringan dan tes menunjukkan bahwa hal itu disebabkan oleh infeksi virus.
Jenis meningitis ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah serius.
Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam 7 sampai 10 hari.
Sementara itu, ada baiknya untuk:
Risiko seseorang dengan meningitis menyebarkan infeksi ke orang lain umumnya rendah.
Tetapi, jika seseorang dianggap berisiko tinggi terkena infeksi, mereka mungkin akan diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan.
Ini mungkin termasuk siapa saja yang pernah melakukan kontak dekat dalam waktu lama dengan seseorang yang menderita meningitis, seperti:
Orang yang hanya melakukan kontak singkat dengan seseorang yang menderita meningitis biasanya tidak perlu minum antibiotik.
Baca juga: Meningioma (Tumor Selaput Otak): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.