Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2020, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Saat setetes keringat menguap dari kulit, dibutuhkan sedikit panas.

Semakin banyak keringat yang Anda hasilkan, maka semakin banyak penguapan yang terjadi, dan semakin Anda mendinginkan diri.

Berkeringat juga menghidrasi kulit Anda dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh Anda.

Cairan yang Anda keluarkan sebagai keringan sebagian besar terdiri dari garam dan air.

Keringat berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi karena Anda kehilangan banyak air.

Istilah teknis untuk keringat berlebih adalah hiperhidrosis.

Baca juga: 8 Penyebab Berkeringat Saat Tidur Malam dan Cara Mengatasinya

  • Penyakit

Penyakit yang menyebabkan muntah atau diare terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi.

Pasalnya, muntah dan diare dapat menyebabkan terlalu banyak air yang dikeluarkan dari tubuh.

Elektrolit penting juga hilang melalui proses ini.

Elektrolit adalah mineral yang digunakan tubuh untuk mengontrol otot, kimia darah, dan proses organ.

Elektrolit ini ditemukan dalam darah, urine, dan cairan lain di dalam tubuh.

Muntah atau diare dapat mengganggu fungsi ini dan menyebabkan komplikasi yang parah, seperti stroke dan koma.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

  • Demam

Jika Anda demam, tubuh Anda kehilangan cairan melalui permukaan kulit Anda sebagai upaya untuk menurunkan suhu tubuh.

Sering kali, demam dapat menyebabkan Anda berkeringat begitu banyak sehingga jika Anda tidak minum untuk mengisi kembali, Anda bisa mengalami dehidrasi.

  • Buang air kecil

Buang air kecil adalah cara normal tubuh untuk mengeluarkan zat sisa dan racun dari tubuh.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi, yang dapat meningkatkan pengeluaran urine Anda.

Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang karena buang air kecil berlebihan, Anda berisiko mengalami dehidrasi.

Lantas, apa saja tanda-tanda dehidrasi?

Melansir Health Line, gejala dehidrasi berbeda-beda, bergantung pada apakah kondisinya ringan atau parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com